Belum Ada Madrasah Adiwiyata Provinsi di Banyumas

Belum Ada Madrasah Adiwiyata Provinsi di Banyumas

Visitasi dan penilaian perpanjangan Adiwiyata kabupaten oleh tim dari DLH Banyumas di MI Ma'arif NU Lemberang, Kamis (23/11/2023).-YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID  - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas pekan ini mulai melakukan visitasi dan penilaian kepada 28 calon madrasah Adiwiyata Kabupaten tahun 2023.

Data yang dihimpun Radarmas, dari 28 madrasah yang divisitasi, 21 madrasah untuk perpanjangan Adiwiyata kabupaten dan tujuh madrasah merupakan usulan baru untuk Adiwiyata kabupaten.

Tim visitasi Adiwiyata kabupaten dari DLH Banyumas, Hafiz Darmawan dalam arahannya kepada kepala dan guru saat penilaian Adiwiyata ke MI Ma'arif NU Lemberang Kecamatan Sokaraja mengatakan, dengan jumlah peserta didik sebanyak 185 anak, jumlah tanaman di lingkungan MI Lemberang mencukupi.

Untuk penilaian Adiwiyata tahun ini ada perubahan, dimana untuk penilaian Adiwiyata yang utama tidak lagi dilihat pada sebatas pembangunan fisik untuk taman dan greenhouse.

BACA JUGA:Pendamping Produk Halal Banyumas Temukan Surat Keterangan Penyembelihan Halal Palsu

BACA JUGA:Baru 10 Persen Madrasah di Banyumas Berstatus Adiwiyata

"Yang dinilai lebih pada upaya yang telah dilakukan madasah untuk menuju adiwiyata ini. Apakah sudah mengarah dan menerapkan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS)," katanya, Kamis (23/11/2023).

Hafiz menjelaskan, data DLH, untuk di Kabupaten Banyumas madrasah yang telah meraih Adiwiyata semua baru sampai pada tingkat kabupaten. Dengan kondisi tersebut pihaknya bersama Kantor Kemenag Banyumas berkomitmen untuk mendorong lahirnya madrasah Adiwiyata provinsi di Banyumas.

"Tahun lalu dari tujuh sekolah yang diusulkan, lima yang lolos. Sebelumnya yang lolos hanya empat sekolah," terang dia.

Kepala MI Ma'arif NU Lemberang, Nur Aeni, SPdI mengatakan, untuk meraih Adiwiyata kabupaten tantangan yang dihadapi madrasah diantaranya meyakinkan orangtua atau wali murid terkait manfaat secara langsung yang didapat oleh peserta didik dengan diraihnya predikat Adiwiyata.

Dengan latar belakang ekonomi warga di wilayah Lemberang, orangtua dan wali murid cenderung kritis terhadap rencana program yang digarap oleh madrasah. "Kami harus dapat meyakinkan para orangtua dan wali murid agar mereka mengerti dan mendukung Adiwiyata," pungkasnya. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: