Butuh Waktu, Inovasi Nyamuk Wolbachia Belum Diterapkan di Purbalingga

Butuh Waktu, Inovasi Nyamuk Wolbachia Belum Diterapkan di Purbalingga

Fogging : Penerapan fogging usai di suatu wilayah diterapkan sebagai endemik dan kejadian luar biasa.-Amarullah Nurcahyo dok -

PURBALINGGA,RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Masih menjangkitnya Demam Berdarah Dengue (DBD) setiap tahun, membutuhkan penanganan bertahap. Termasuk inovasi teknologi nyamuk Wolbachia.

Pelepasaan jutaan telur nyamuk Wolbachia di populasi nyamuk Aedes aegypti, berpotensi untuk menekan penularan virus dengue atau DBD. Namun untuk penerapan di Purbalingga Dinas Kesehatan belum dalam waktu dekat ini. Karena membutuhkan langkah-langkah teknis dan biaya yang tidak sedikit.

"Biayanya sangat tinggi jika pakai nyamuk berwolbachia. Prinsipnya berternak nyamuk dulu lalu ada tahapan introduksi bakteri Wolbachia dan lainnya. Juga kebiasaan masyarakat yang nantinya malas pemberantasan sarang nyamuk (PSN)," papar Kepala Dinkes Kabupaten Purbalingga, dr Jusi Febrianto melalui Entomolog Dinkes Purbalingga, Abidin Solihin.

Ia menambahkan, saat ini untuk langkah efektif yaitu PSN, lalu pola hidup bersih dan sehat. Adanya inovasi Wolbachia meski hanya untuk pencegahan, bisa kontradiktif, karena warga malas PSN.

BACA JUGA:68 Kasus DBD Ditemukan di Purbalingga Sepanjang Semester Pertama Tahun 2023

BACA JUGA:Awas! Hingga Juni 55 Kasus DBD Menimpa Purbalingga, 1 Orang MD

"Penekanan saat ini di Purbalingga, tetap PSN. Lalu pemeriksaan jentik nyamuk untuk antisipasi," tegasnya.

Lebih lebih lanjut dikatakan, di Indonesia baru ada pilot project di 5 kota besar. Upaya ini masih harus diperhitungkan matang dan penjelasan mendetil di masyarakat. 

Hingga November 2023 ini, tercatat 91 kasus DBD menjangkit di Kabupaten Purbalingga. Sebagai wilayah masuk dalam kategori endemik, sebagian lagi sporadis dan lainnya bebas DBD. (amr)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: