Kreasikan Nila Jadi Abon, Nastar, Sambel, hingga Es Krim

Kreasikan Nila Jadi Abon, Nastar, Sambel, hingga Es Krim

Enny Harniyah (paling kanan) menunjukkan berbagai produk olahan Ikan Nila kreasinya di Sekretariat Pohlasar Bunda Madani Desa Panembangan, Cilongok pada Rabu (8/11).-YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS-

Melihat Olahan Ikan Nila UMKM Cilongok

Di saat bahagia hidup bersama dua orang cucunya, Enny Harniyah tidak ingin menghabiskan masa tua dengan berdiam diri. Hidup di desa yang kaya dengan air, nenek dua cucu tersebut dua tahun terakhir mengolah daging dan duri ikan menjadi berbagai kreasi pangan yaitu abon, nastar, sambel, karak dan nugget bahkan es krim. Semua dari Nila.

YUDHA IMAN PRIMADI, Banyumas

DITEMUI Radarmas di Sekretariat Kelompok Pengolah dan Pemasaran (Pohlasar) Bunda Madani masuk Dusun Panembangan RT 8 RW 3 Kecamatan Cilongok, pada Rabu (8/11) pagi, Enny bersama dua anggota Pohlasar dan cucu pertamanya sedang menunggu kiriman 20 kilogram Ikan Nila datang untuk segera diproduksi.

BACA JUGA:Selama Tiga Generasi, Sudah Ekspor ke Sejumlah Negara di Eropa

BACA JUGA:Hasilkan 2.000 Telur Per Hari, Omzet Tembus Jutaan Rupiah

Dengan peralatan spinner, kompor dan oven, Ikan Nila berukuran besar yang lebih sering dibelinya dari Pasar Ajibarang diolah menjadi abon, nastar dan nugget. Tidak hanya dagingnya, durinya pun dimanfaatkannya untuk membuat sambal dan karak.

Yang terbaru, Enny bakal berkreasi mengolah daging Ikan Nila menjadi es krim setelah bantuan Frezzer Ikan dari Dinas Perikanan dan Peternakan (Dinkanak) Banyumas datang.

"Pohlasar Bunda Madani berjalan dua tahun. Omset jujur belum tinggi tapi alhamdulillah stok banyak habis terjual. Hari ini (Rabu) stok ready tinggal abon, nastar dan sambal," katanya.

Enny mengungkapkan untuk satu pouch abon Nila seberat 1 ons dijualnya seharga Rp 30 ribu dan nastar per 300 gram Rp 35 ribu. Harga tersebut cukup terjangkau. Khusus untuk abon Nila tanpa gula dipasarkannya sedikit lebih mahal Rp 35 ribu.

Abon Nila menjadi request dari konsumennya yang merupakan penderita diabetes yang cukup diminati. "Kalau pesanan online sudah datang dari konsumen di Amerika. Tapi belum banyak. Papua beberapa," ungkap dia.

Adapun berkat kreativitasnya dalam berkreasi mengolah Nila, Enny saat ini sudah kedatangan job baru sebagai pemateri pelatihan yang berkaitan dengan pengolahan Ikan Nila.

Terdekat undangan mengisi materi datang dari Desa Kutaliman Kecamatan Kedungbanteng untuk bulan ini. Disinggung mengenai resep, dirinya siap berbagi ilmu bagi siapapun yang ingin belajar langsung ke Pohlasar Bunda Madani.

"Saya terbuka untuk siapa saja. Belum lama dari Pancasan datang ke sekretariat membeli beberapa produk sekaligus belajar. Silahkan datang," ajak Enny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: