Kosabangsa STT Wiworotomo Terapkan Teknologi Feedmill Konsentrat, Digester Absorber Biogas dan Pupuk Organik

Kosabangsa STT Wiworotomo Terapkan Teknologi Feedmill Konsentrat, Digester Absorber Biogas dan Pupuk Organik

Tim dosen dan mahasiswa STT Wiworotomo sesaat sebelum berangkat ke Kebumen.-Deni A/Radar Banyumas-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - STT Wiworotomo Purwokerto selalu berperan aktif dalam pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, dari kampus untuk diimplementasikan kepada masyarakat. Kali ini STT yang terletak di Jalan Semingkir No 1 ini, terlibat aktif dalam program kolaborasi sosial membangun masyarakat (Kosabangsa).

Program Kosabangsa merupakan program pendanaan dari Ditjen Diktiristek melalui DRTPM, untuk menjembatani kolaborasi dalam pengembangan dan penerapan IPTEKS, yang dihasilkan oleh perguruan tinggi untuk dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan masyarakat.

Tahun 2023, program unggulan ini melibatkan kelompok tani Ternak Terus Maju dan kelompok tani Makaryo Nyoto di Desa Kebakalan, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen.

Peternak dan petani di wilayah tersebut mengalami masalah indukan sapi yang kurus-kurus karena kemarau panjang. Kelahiran pedet juga lebih dari 1,8 tahun.

BACA JUGA:Prof Sakuri Wakil Ketua STT Wiworotomo Terima SK Guru Besar dari LLDIKTI Wilayah VI

BACA JUGA:Dosen STT Wiworotomo Menerapkan Pembuatan Pellet Unggas Berbasis Maggot di Teluk Purwokerto

Karena hambatan tersebut, dilaksanakan program berupa: Pembuatan silase rumput, jerami padi fermentasi, formulasi pakan dan pembuatan konsentrat PUFA completed feed.

Peralatan penunjang telah disiapkan oleh pihak kampus dan dibawa ke lokasi hari Jumat (3/11). Alat yang disiapkan diantaranya adalah copper/pencacah jerami, mesin mixer pakan ternak, mesin pembuat pelet, dan mesin penepung.

Dengan ditunjang alat-alat tersebut, diharapkan peternak tetap dapat produktif untuk memelihara sapi, meskipun rumput sedang mengalami kendala cuaca. Masyarakat juga akan diajarkan pelatihan untuk menggunakan peralatan di atas sekaligus cara perawatannya.
 
Pelatihan membuat pupuk organik padat dan pupuk organik cair juga akan diberikan. Sementara itu limbah berupa berupa feses sapi belum dimanfaatkan oleh masyarakat. Karena itulah diadakan juga proses pembuatan biogas digester.

BACA JUGA:Melalui Program Kosabangsa, Dosen STT Wiworotomo dan Universitas Negeri Semarang Berkolaborasi

BACA JUGA:Lewat PKM, Dosen STT Wiworotomo Terapkan Mesin Pencetak Papan Partikel Limbah Kayu dan Sulap Akar Bambu

Tim akan dipandu langsung oleh ketua pelaksana Prof Dr Ir Sakuri, MT, anggota Drs Hartono, ST, MT, dan Tris Sugiarto, SPd, ST, MT. Tim juga dibantu oleh Reza Azizul Nasa ST MTdan empat orang mahasiswa STT Wiworotomo.

Di lapangan nantinya tim akan didampingi oleh Dr Joko Riyanto, MP, Dr Muji Rahayu, M Pt, dan Ari Prasetyo, ST, MT dari Universitas Sebelas Maret Surakarta. Proses pembuatan biogas digester akan berlangsung hingga 15 November 2023.
 
Dengan program kosabangsa, Prof Sakuri berharap masyarakat dapat memiliki daya saing serta meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan biogas, masyarakat juga bisa memanfaatkan energi untuk memasak, hanya dengan memanfaatkan limbah kotoran, sehingga akan lebih efisien dalam pengeluaran.

Dengan pelatihan pupuk organik masyarakat juga bisa menjual pupuk organik padat maupun cair sehingga bisa menciptakan nilai tambah.

BACA JUGA:Melalui PKM Dikti, Dosen STT Wiworotomo Terapkan Mesin Pemilah Performasi Tinggi, Mampu Libas Segala Sampah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: