Volume Sampah Dua Ton Per Hari, Hanggar Sampah Desa Pasir Kulon, Kecamatan Karanglewas, Dibantu Mesin Gibrik

Volume Sampah Dua Ton Per Hari, Hanggar Sampah Desa Pasir Kulon, Kecamatan Karanglewas, Dibantu Mesin Gibrik

Operasional hanggar di Desa Pasir Kulon masih berjalan dengan mesin ATT sambil menunggu kebutuhan daya listrik untuk mesin gibrik tercukupi pada Jumat (3/11)/2023.-YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Hanggar sampah Desa Pasir Kulon, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten BANYUMAS yang mengumpulkan sampah sampai dua ton per hari, dibantu Pemkab BANYUMAS satu unit mesin gibrik.

Mesin gibrik bercat hijau tersebut sementara belum beroperasi. Menunggu daya dukung listrik di hanggar sampah Desa Pasir Kulon terpenuhi. Pemilahan dan pencacahan sampah berjalan dengan satu unit mesin Agro Tunas Teknik (ATT), penghancur sampah organik dan pencacah sampah plastik.

Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Mandiri Dadi Makmur Desa Pasir Kulon, Imam Bukhori mengatakan, cikal bakal hanggar sampah Desa Pasir Kulon berawal dari gudang sampah yang dibangun oleh pemerintah desa dengan Dana Desa tahun 2018 sekitar Rp 150 juta.

Awalnya hanya sebagai bank sampah. Dimana pada tahun tersebut, di Banyumas terjadi kondisi darurat sampah. Maka di Desa Pasir Kulon dibantu untuk pembuatan hanggar sampah oleh pemerintah, berikut dengan mesin penghancur sampah organik dan pencacah sampah plastik.

BACA JUGA:Pembiayaan Hanggar Sampah Desa Pancasan, Banyumas Terus Defisit

BACA JUGA:KSM Sejahtera Tipar Kidul Terbantu Operasional Hanggar Ajibarang Kulon, Banyumas

"Tahun ini kami juga dibantu satu unit kendaraan bak roda tiga dari dinas dengan satu unit mesin gibrik besar," katanya, Jumat (3/11/2023).

Imam menjelaskan, mesin gibrik sampai saat ini belum beroperasi karena menunggu tersedianya suplai daya listrik yang mencukupi. Nantinya setelah mesin gibrik beroperasi, mesin ATT informasinya dapat dialihkan ke hanggar lainnya yang membutuhkan.

Disinggung terkait jumlah pelanggan KSM Mandiri Dadi Makmur sampai saat ini ada kurang 1.500 rumah. "Sampah yang terkumpul di hanggar sampai dan diolah sampai dua ton per hari dengan armada pengangkutan satu pick-up dan dua kendaraan bak roda tiga," terang dia.

Adapun untuk iuran, di wilayah Pasir Kulon disepakati tarif pengambilan sampah per rumah minimal Rp 20 ribu dan maksimal Rp 30 ribu setiap bulan. Dasar penentuan tarif tersebut prinsipnya semakin banyak rumah yang berlangganan yang dikoordinir oleh RT maka biaya pengambilan sampah dapat lebih murah.

"Disini (Pasir Kulon) pengambilan tiga kali seminggu. Kalau Rp 10 ribu per rumah setiap bulan hanggar tidak mampu operasional. Untuk gaji pekerja sebulan total sudah Rp 6 juta hingga Rp 7 juta," pungkas Imam. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: