Meski PTM Ditunda di Banyumas, Permohonan Masih Berjalan

Meski PTM Ditunda di Banyumas, Permohonan Masih Berjalan

GANTI SANDAL: Simulasi PTM di SDN Panambangan. Siswa kelas 4, 5 dan 6 wajib mengganti sepatu dengan sandal sebelum masuk kelas. YUDHA IMAN PRIMADIRADARMAS PURWOKERTO - Proses pengajuan permohonan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dari sekolah baik jenjang SD maupun SMP masih tetap berjalan. Sembari melengkapi sarpras protokol kesehatan meski Bupati Banyumas juga menunda adanya kegiatan PTM. Kepala Bidang Pembinaan SD Dindik Kabupaten Banyumas Drs. Sutikno MPd mengatakan, perizinan PTM jenjang SD masih terus berproses dan akan tetap berjalan. Sampai saat ini untuk pengajuan dari sekolah kepada Korwilcam saja belum dilakukan oleh banyak SD. https://radarbanyumas.co.id/bupati-banyumas-akhirnya-putuskan-pembelajaran-tatap-muka-dibatalkan/ https://radarbanyumas.co.id/kadindik-banyumas-sebut-sudah-ada-smp-yang-mengajukan-ptm-sd-belum/ "Prosesnya masih panjang," katanya. Sutikno menjelaskan, proses lain yang tidak kalah penting yaitu izin dari orangtua dan wali murid. Kepala Seksi Kurikulum SMP Dindik Banyumas Riyadi Setyarsono SPd mengakui, masuknya Banyumas ke zona orange berpengaruh terhadap proses PTM. "Surat izin PTM turun setelah ada verifikasi dan sekolah dinyatakan layak, sembari menunggu zona risiko penularan Covid-19 Banyumas berubah lagi," terangnya. Dari pantauan Radarmas, salah satu SD yang siap dan telah melakukan simulasi PTM yaitu SDN Panambangan Cilongok. Persiapan yang sudah dikerjakan sekolah tidak hanya pemenuhan sarpras protokol kesehatan, namun juga mentaati aturan-aturan yang disampaikan oleh BPBD Banyumas. Terlihat meja dan kursi dalam ruang kelas yang dipakai untuk simulasi sudah dikeluarkan sebagian. Di dalam kelas hanya tersisa kursi yang telah diberi nama siswa sesuai dengan jumlah pengaturan siswa, dan meja untuk menaruh tas dan bekal siswa. "Sekolah menyiapkan rak sepatu di luar kelas. Sebelum masuk kelas, sepatu dilepas dan diganti dengan sandal yang ditinggal di sekolah. Masing-masing sandal diberi nama agar tidak tertukar," ungkap Kepala SDN Panambangan, Poppy Andhi Utami SPd. (aam/yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: