Di Banjarnegara, Siswa Dirancang Hanya Masuk Sepekan Sekali

Di Banjarnegara, Siswa Dirancang Hanya Masuk Sepekan Sekali

Ilustrasi Siswa sekolah di Banjarnegara sebelum pandemi. BANJARNEGARA - Pembelajaran di kelas masih menunggu perkembangan situasi pandemi Covid-19. Untuk sementara proses pembelajaran secara daring dan yang tidak memungkinkan secara luring. Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga Banjarnegara Noor Tamami, Selasa (28/7) mengatakan proses pembelajaran di kelas masih menunggu perkembangan situasi dan kesepatakan dengan orang tua siswa. Menurut dia, masih banyak orang tua agak khawatir dengan situasi pandemi. Sehingga pembelajaran di kelas melihat kondisi sampai memungkinkan. Namun pihaknya belum bisa memastikan kapan pembelajaran luring dimulai di sekolah. Dikatakan, pada tahap awal jika sudah memungkinkan pembelajaran akan dilakukan dengan jumlah siswa terbatas. "Masuk secara bergantian. Sekolah itu tersedia berapa kelas. Nanti satu kelas hanya diperuntukkan untuk 10 sampai 16 anak," ungkapnya. Dengan sistem bergantian ini, anak diperkirakan dalam sepekan masuk satu kali. Untuk sementara ini, dinas telah mendesain materi belajar untuk para siswa selama belajar di rumah. Anak yang tidak memungkinkan belajar secara daring, belajar secara luring. https://radarbanyumas.co.id/kisah-pelajar-di-daerah-blank-spot-mendaki-bukit-demi-belajar-daring-berburu-sinyal-internet-waswas-serangan-ular/ https://radarbanyumas.co.id/177-smp-di-cilacap-gunakan-pembelajaran-kombinasi-100-persen-sd-gunakan-pembelajaran-offline/ "Orang tua mengambil tugas di sekolah. Kemudian dibawa ke rumah dan dikerjakan anak di rumah," paparnya. Satu pekan kemudian orang tua ke sekolah mengumpulkan tugas sekaligus mengambil tugas untuk pekan berikutnya. Pola seperti ini telah diterapkan di SMP. "Untuk SMP tanggal 27 Juli mulai ada tugas kepada anak lewat orang tua," jelasnya. Sehingga menurutnya tidak masuk sekolah tidak ada kegiatan pembelajaran. "Kita ada kegiatan, hanya kondisinya memang terbatas," paparnya. (drn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: