Mulai Bosan dan Jenuh Pembelajaran di Rumah, Wali Murid Inginkan Pembelajaran Tatap Muka Meski Tak Setiap Hari

Mulai Bosan dan Jenuh Pembelajaran di Rumah, Wali Murid Inginkan Pembelajaran Tatap Muka Meski Tak Setiap Hari

JAGA JARAK : Siswa baru saat mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tatap muka dengan standar protokol kesehatan yang ketat, seperti jaga jarak dan mengenakan masker di Purbalingga. PURBALINGGA - Sejumlah orang tua siswa menginginkan ada pembelajaran tatap muka, meski masih dalam kondisi pandemi Covid-19 atau viru Korona. Hal itu, dilakukan agar siswa tak bosan belajar di rumah, serta pembelajaran jadi lebih maksimal. "Beberapa orang tua siswa memberikan masukan kepada kami, agar bisa dilakukan pembelajaran tatap muka, meski tak setiap hari. Sebab, mereka menilai siswa akan semakin bosan jika hanya belajar di rumah saja," kata Kepala Sekolah SMPN 1 Purbalingga Runtut Pramono kepada Radarmas, kemarin. Dijelaskan olehnya, pihaknya masih mengumpulkan masukan dari orang tua siswa terkait keinginan tersebut. "Nanti, kami rencananya akan meminta secara resmi secara tertulis keinginan orang tua tersebut. Selanjutnya, akan kami teruskan ke Komite Sekolah untuk kemudian diteruskan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan," imbuhnya. Hal itu, menurutnya dilakukan agar masukan tersebut benar-benar dari orang tua siswa, bukan dari pihak sekolah. "Tentunya, kami akan menerapkan secara ketat protokol kesehatan, jika nantinya ada pembelajaran tatap muka, meski tak setiap hari," ujarnya. Dijelaskan olehnya, pihaknya melalui Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Purbalingga, juga mewacanakan hal itu. Dalam wacana tersebut, nantinya jika dikabulkan oleh Dindukbud dan Bupati, pembelajaran tatap muka tidak akan dilakukan di dalam kelas. Tetapi di luar kelas. Pembelajaran tatap muka juga dilakukan bisa satu pekan sekali, dua pekan sekali atau satu bulan sekali. "Misalnya di lapangan atau ruang terbuka lainnya. Siswa, juga mengikuti protokol kesehatan, mhlai dari cuci tangan, menggunakan masker dan juga jaga jarak. Selain itu, jika suhu tubuhnya di atas ketentuan juga dilarang masuk. Waktu pertemuannya pun dibatasi," jelas Ketua MKKS SMP Kabupaten Purbalingga ini. Setali tiga uang, sejumlah orang tua siswa yang ditemui juga mengakui, keinginan adanya pembelajaran tatap muka, meski tak setiap hari. "Saya rasa beberapa bulan terakhir belajar di rumah anak kami sudah sangat bosan. Jadi, agar tidak bosan, saya berharap anak kami bisa datang ke sekolah bertemu guru dan temannya. Selain itu, agar pembelajaran lebih maksimal," ujar salah satu orang tua siswa, Dinda kepada Radarmas terpisah. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: