Tingkat Kehadiran UTBK Capai 93,01 Persen

Tingkat Kehadiran UTBK Capai 93,01 Persen

UTBK Foto Istimewa JAKARTA - Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (PTMPT) mencatat, tingkat kehadiran peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) tahap pertama pada 5-14 Juli 2020 mencapai 93,01 persen Ketua Tim Pelaksana LTMPT, Mohammad Nasih mengatakan, bahwa dari 558.107 peserta yang terdaftar, peserta yang hadir di 72 pusat UTBK sebanyak 519.070 peserta. Menurutnya, tingkat kehadiran ini lebih baik daripada tahun 2019 yang mencapai 88,89 persen. "Ini luar biasa tingkat kehadirannya 93,01 persen," ujar Nasih dalam telekonferensi di Jakarta, Rabu (15/7). Adapun faktor ketidakhadiran peserta UTBK-SBMPTN pada tahun ini, kata Nasih, disebabkan karena alasan sakit. Tercatat ada 1.505 peserta yang dinyatakan sakit dan bakal direlokasi ke tahap ke dua. "Ada 1.505 orang yang harus direlokasi ke tahap dua, karena suhu badan melebihi 37,5 derajat dan hasil rapid test-nya reaktif," katanya. Nasih meminta, 1.500 peserta tersebut harus kembali mencetak kartu ujian ulang dan memastikan dirinya dalam kondisi sehat. "Yang masuk tes di tahap dua, diminta segera mencetak kartu peserta yang baru agar bisa mengikuti UTBK tahap kedua," imbuhnya. Menurut Nasih, ini menjadi kesempatan terakhir bagi siswa yang masuk dalam ujian pada tanggal 5-14 Juli 2020 tersebut. Pihaknya memberikan kesempatan di tahap kedua pada tanggal 20-29 Juli 2020. "Kita beri kesempatan untuk menyehatkan diri. Nanti suhu tubuh akan menjadi dasar indikasi dinyatakan sehat atau tidak," terangnya. Sementara itu, Ketua Pelaksana Eksekutif (LTMPT), Budi Prasetyo menambahkan, jika peserta masih dalam keadaan tidak sehat, tentu kepesertaannya akan gagal. Begitu pula dengan peserta yang memang terdaftar di tahap ke dua. "Tolong perhatikan di gelombang kedua kalau ada masalah kesehatan tidak ada waktu lagi untuk akomodir lakukan tes UTBK. Jadi tolong menjaga diri untuk kesehatan. Ini demi keselamatan bersama," kata Budi. Budi juga menyampaikan, bahwa uang pendaftaran peserta yang gagal mengikuti UTBK-SBMPTN bakal dikembalikan. "Jika masih sakit di tahap kedua dan tidak bisa ujian, ini insyaallah kita kembalikan uangnya," katanya. Budi menambahkan, bahwa kebijakan ini juga berlaku bagi peserta tahap kedua yang sakit dan tidak bisa mengikuti ujian. Sebab, LTMPT tidak akan menyediakan jadwal tambahan UTBK. "Intinya untuk yang terakhir kita pusatkan kita jadikan satu di tanggal terakhir di tahap kedua, tanggal 29 atau 28 Juli," pungkasnya. (der/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: