Tiga Mahasiswa Unsoed Dikirim ke Jepang

Tiga Mahasiswa Unsoed Dikirim ke Jepang

unsoed for Radarmas KE JEPANG: Tiga mahasiswa Unsoed Purwokerto yang mengikuti pertukaran mahasiswa ke Jepang. Tahun ini merupakan tahun ketiga program dengan University of Fukui, Jepang. PURWOKERTO - Tiga mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman berkesempatan mengikuti Sakura Science Exchange Program. Adalah Vonia Febriana Hidayah, dan Laras Anggita Jati (Jurusan Kimia F.MIPA), serta Saroh Nur Khajizah (Prodi Ilmu & Teknologi Pangan). Sakura Science Exchange Program ini merupakan program berkelanjutan yang telah dilakukan untuk ketiga kalinya. Kegiatan berlangsung mulai tanggal 10 – 17 Januari 2020. “Sudah berkeinginan ingin mengikuti student exchange dari awal menjadi mahasiswa, dan Jepang merupakan salah satu negara impian. Ingin melihat dan merasakan bagaimana pendidikan di negara dengan teknologi maju”, ujar Vonia Febriana Hidayah. Diungkapkannya bahwa Program yang singkat sehingga tidak akan mempengaruhi masa studi di Unsoed. Selain itu, sudah memenuhi dengan persyaratan yang dibutuhkan. Pada awal mengikuti belum banyak tahu tentang program, biaya program, dan sebagainya. “Tetapi setelah mendaftar diinformasikan program full funded jadi sangat bersyukur dapat terpilih dan mengikuti program ini”, katanya. Hal senada diungkapkan oleh Saroh Nur Khajizah. “Saya sangat bersyukur dapat mengikuti program ini. Saya dapat melihat bagaimana teknologi yang dimiliki oleh universitas di Jepang sudah sangat maju meskipun unversitas yang dikunjungi terbilang bukan universitas di pusat kota atau kota yang besar”, ujarnya. Selama di University of Fukui, Saroh mempelajari hal baru yang belum pernah didapatkan di jurusan, dan banyak informasi terkait dengan program S1 ataupun S3 di negeri Sakura tersebut. Selain itu, juga mendapat kenalan baru baik mahasiwa dari University of Fukui, Danang University of Technology dan Tiangong University. Sementara itu dan Laras Anggita Jati mengatakan persiapan yang dilakukan antara lain proses pembuatan visa serta dokumen lain yang dibutuhkan. “Selain itu, pada bulan Januari Jepang sedang mengalami musim dingin. Persiapan yang dilakukan tentu saja menjaga kesehatan agar badan tetap fit pada suhu 2-10°C. Selain itu, membawa baju hangat dan obat-obatan adalah hal wajib”, jelasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: