UBSI Purwokerto Ajak Mahasiswa Lawan Hoax

UBSI Purwokerto Ajak Mahasiswa Lawan Hoax

Dalam setiap seminar, mahasiswa/i selalu antusias mendengarkan apa yang disampaikan narasumber. PURWOKERTO - Universitas Bina Sarana Informatika ( UBSI ) Purwokerto kali ini mengadakan seminar Law & Cyber Crime. Seminar dilaksanakan di aula Kampus UBSI Purwokerto belum lama ini. Bertindak sebagai narasumber yaitu Kanit Tipidter Satreskrim Polres Banyumas Ipda Rizky Adhiyanzah W, S.Tr.K dengan moderator Vadlya Maarif MKom . Vadlya Maarif mengatakan tujuan dari seminar tersebut adalah UBSI Purwokerto ingin membekali mahasiswanya dalam menerima dan memberikan informasi di dunia maya agar tidak melanggar hukum-hukum atau aturan-aturan dalam perundang-undangan ITE . Seringkali mahasiswa sebagai tulang punggung pembangunan bangsa belum sadar bahwa informasi yang diterima atau informasi yang didapat seringkali tidak akurat. Parahnya informasi tersebut tergolong informasi hoax atau berita bohong. Tentunya ini sangat riskan bagi jiwa muda seperti mereka. "Mahasiswa kami perlu sekali dibekali dengan hal-hal seperti ini. Mereka berkecimpung di bidang IT. Jika salah melangkah berbahaya," katanya. Ipda Rizky Adhiyanzah W, S.Tr.K merasa sangat senang dapat berkumpul dan bersilaturrahmi dengan keluarga besar UBSI. Terutama dengan mahasiswa/i program studi Teknologi Komputer. "Mereka antusias mengikutinya. Sampai ada beberapa kali menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan undang-undang ITE. Apalagi mereka nantinya akan berkecimpung di bidang IT," ungkap dia. Di tahun politik, suasana politik saat ini sangat riskan untuk kaum muda terutama kaum millenial dalam menanggapi berbagai berita yang beredar. Dunia maya bisa dimafaatkan untuk kegiatan positif tapi juga tidak sedikit yang memanfaatkannya untuk kepentingan negatif. Panitia seminar, Afit menghimbau agar mahasiswa ketika menerima sebuah berita, kroscek dahulu apakah berita tersebut benar atau tidak. Akurat atau tidak. Jangan asal sebar. Apabila berita itu benar, apakah harus disebar atau tidak, ada pihak-pihak yang dirugikan atau tidak . "Tentu kita harus berpikir panjang agar tidak menyakiti hati orang lain. Apalagi informasi ini informasi yang sangat cepat tersebar luas," pungkasnya. (adv/yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: