Bangun Masa Depan Cerah dengan Buku Bermutu untuk Literasi

Bangun Masa Depan Cerah dengan Buku Bermutu untuk Literasi

Tegar Roli A., M.Sos CEO Penerbit Amerta Media--

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Literasi adalah fondasi utama dari pendidikan yang kuat dan kemajuan sosial. Di tengah tantangan dan dinamika zaman, buku bacaan yang bermutu adalah aset berharga yang harus diterapkan secara luas di Indonesia. Dalam upaya membangun masa depan yang cerah, peran buku bacaan berkualitas sangat penting.

Dalam konteks pendidikan, buku bacaan berkualitas memiliki dampak yang luar biasa. Mereka dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami pelajaran, mengembangkan kosakata, dan memotivasi mereka untuk belajar. Buku-buku ini juga membentuk intelektualitas dan empati, mengajarkan anak-anak untuk berpikir kritis dan merasa terhubung dengan dunia di sekitar mereka.

Namun, masalah yang dihadapi Indonesia adalah akses terbatas terhadap buku bacaan berkualitas, terutama di daerah pedesaan dan untuk kelompok masyarakat yang kurang mampu. Inilah mengapa penting untuk memperluas akses terhadap buku berkualitas di seluruh negeri. Program perpustakaan sekolah, perpustakaan umum, dan akses online ke literatur adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk memperbaiki situasi ini.

Selain itu, pendidikan harus diperkaya dengan buku yang mewakili keragaman budaya, bahasa, dan pengalaman. Ini membantu mempromosikan inklusivitas dan memahami perbedaan di antara kita. Ketika siswa melihat diri mereka terwakili dalam bacaan, mereka merasa diakui dan diterima dalam masyarakat yang lebih luas.

Para penulis, penerbit, dan pendidik juga memiliki peran besar dalam mendorong buku bacaan berkualitas. Dukungan terhadap penulis lokal dan penerbitan buku yang memenuhi standar mutu adalah langkah yang harus diambil untuk memastikan tersedianya literatur berkualitas.

Demikian pula, peran para pendidik sangat penting dalam mengembangkan keterampilan membaca yang kuat pada generasi muda. Mereka adalah pembimbing yang membantu siswa memahami makna dan nilai buku bermutu.

Literasi adalah alat yang kuat dalam membentuk individu yang berpengetahuan, kritis, dan kreatif. Ini adalah fondasi untuk mewujudkan cita-cita dan membantu menciptakan masyarakat yang berbudaya dan sejahtera. Dengan investasi dalam buku bacaan berkualitas dan akses yang lebih luas, kita dapat membangun masa depan yang cerah untuk literasi Indonesia. 

Dalam dunia yang terus berubah, literasi adalah kunci untuk tetap relevan dan berdaya saing, serta memastikan bahwa Indonesia terus maju. Oleh karena itu, mari berkomitmen untuk menghadirkan buku bermutu dalam setiap rumah dan ruang kelas, memperkaya literasi dan menciptakan masa depan yang lebih cerah.

Cegah Kasus Kekerasan Seksual

Mempertimbangkan pengesahan payung hukum bagi seluruh satuan pendidikan dalam pencegahan dan penanganan kekerasan, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, secara resmi meluncurkan Merdeka Belajar ke 25: Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP). 

Peraturan ini dibuat dengan tujuan yang jelas untuk mengatasi dan mencegah kasus kekerasan seksual, perundungan, diskriminasi, dan intoleransi. Selain itu, peraturan ini bertujuan untuk membantu lembaga pendidikan dalam menangani kasus-kasus kekerasan, termasuk bentuk daring dan psikologis, sambil memberikan prioritas pada perspektif korban.

Dalam konteks literasi, buku bacaan bermutu adalah elemen kunci dalam memperkuat pendidikan. Buku bukan hanya kumpulan kata dan gambar. Buku adalah pintu menuju dunia pengetahuan, pemahaman, dan imajinasi. Buku bermutu membantu meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, mengasah daya kritis, serta memperkaya wawasan. Mereka membuka peluang untuk menjelajahi berbagai topik, memahami perspektif yang berbeda, dan menginspirasi pemikiran kreatif.

Dalam upaya membangun literasi yang kuat, penting untuk memperluas akses terhadap buku berkualitas di seluruh negeri. Program perpustakaan sekolah, perpustakaan umum, dan akses online ke literatur adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk memperbaiki situasi ini. Ini sejalan dengan Permendikbudristek PPKSP yang bertujuan untuk melindungi siswa dan menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan inklusif.

Selain itu, literasi juga harus mencerminkan keragaman budaya, bahasa, dan pengalaman di Indonesia. Ini membantu mempromosikan inklusivitas dan memahami perbedaan di antara kita. Ketika siswa melihat diri mereka terwakili dalam bacaan, mereka merasa diakui dan diterima dalam masyarakat yang lebih luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: