Tersisa 60 Sekolah, 91 Guru SMP Swasta di Banyumas Dikarantina

Tersisa 60 Sekolah, 91 Guru SMP Swasta di Banyumas Dikarantina

PURWOKERTO-Sebanyak 91 guru SMP swasta di Banyumas dikarantina selama seminggu guna diberi pelatihan Kurikulum 2013 (K-13) di Green Valley Resort, Baturraden, sejak Minggu (6/5). Proses karantina dilakukan DInas Pendidikan (Dindik) Banyumas agar para guru dapat fokus saat melakukan pendalaman K-13. Kasi Kurikulum Dindik Banyumas, Agus Wahidin mengatkaan, pelatihan ini akan dilakukan secara bertahap dalam tahun ajaran 2018/2019. "Nanti ada sekitar tiga kali pelatihan," kata Agus. Pelatihan K-13 ini, lanjut Agus meliputi tentang konsep kurikulum, penggunaan buku antara guru dan siswa, perancangan pembelajaran dan penilaian serta praktik pembelajaran terbimbing. SERIUS : Guru SMP mengikuti pelatihan yang digelar Dinas Pendidikan dalam pendalaman Kurikulum 2013. (ALI IBRAHIM/RADAR BANYUMAS) Agus mengatakan, secara umum sebenarnya seluruh sekolah sudah siap untuk menerapkan. Namun diakuinya, masih ada beberapa sekolah yang masih perlu untuk mematangkan diri agar dapat melaksanakan secara optimal. Menurutnya, meski pemerintah pusat menargetkan seluruh sekolah menerapkan kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2019/2020 nanti, namun khusus SMP di Kabupaten Banyumas, optimistis dapat melaksanakan pada tahun ajaran baru 2018/2019 nanti. Dia menjelaskan, saat ini sudah banyak sekolah yang menerapkan kurikulum 2013. Bahkan untuk SMP negeri, seluruhnya sudah menerapkan lantaran sudah melakukan persiapan secara matang sejak awal. "Dari sebanyak 154 SMP yang ada, sekarang hanya tinggal menyisakan sekitar 60 sekolah yang belum menerapkan dan seluruhnya merupakan sekolah swasta. Dan sekarang sudah kami lakukan sosialisasi dan pelatihan terhadap sekolah-sekolah swasta tersebut," kata Agus. Dia menambahkan, untuk dapat menyelenggarakan kurikulum yang menekankan pada pendidikan karakter tersebut, memang dibutuhkan adanya persiapan yang matang. Persiapan tak hanya pada sarana dan prasarana (sarpras) yang dibutuhkan oleh sekolah untuk mendukung pelaksanaan kurikulum tersebut, tetapi juga persiapan tenaga pendidik. "Apalagi pendidik merupakan salah satu ujung tombak dalam keberhasilan melaksanakan kurikulum tersebut,". Oleh karena itu, kemampuan para tenaga pendidik harus diasah dan dipersiapkan, sehingga pelaksanaan kurikulum 2013 di sekolah bisa berjalan dengan maksimal. Adapun salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam mempersiapkan tenaga pendidik adalah melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat). (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: