Kekurangan Guru di Banyumas Bakal Semakin Akut

Kekurangan Guru di Banyumas Bakal Semakin Akut

1.381 Guru Segera Pensiun PURWOKERTO-Kabupaten Banyumas terancam bakal kembali kekurangan guru. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, jumlah guru yang akan memasuki masa pensiun mulai tahun 2017 hingga 2020 tercatat 1.381 orang. Padahal, di jenjang SD, Kabupaten Banyumas masih kekurangan guru Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dari 5.534 rombongan belajar (rombel) baru ada 4.059 guru PNS termasuk kepala sekolah. Data diperoleh terakhir pada April 2017. Sehingga, kalkulasi dari data tersebut, kekurangannya mencapai 1475 guru. Sedangkan hitungan secara riil dari 771 SD negeri di Banyumas, masih kurang 2.246 tenaga pengajar SD. GURU KONTRAK : Guru honorer kontrak di SMP N 2 Purwokerto tengah mengajari anak didiknya praktek di sekolahan kemarin (18/10). (ALI IBRAHIM/RADAR BANYUMAS) "Bila tidak segera diselesaikan, dikhawatirkan persoalan ini bisa berdampak terhadap kegiatan pembelajaran di sekolah," kata Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Banyumas, Takdir Widagdo. "Saat ini yang menjadi keresahan guru yang akan memasuki masa pensiun adalah persoalan kekurangan guru SD," lanjutnya. Menurutnya, persoalan kekurangan guru harus bisa segera diselesaikan. Apalagi ini menyangkut nasib peserta didik yang akan menjadi generasi penerus. Dalam mengatasi persoalan kekurangan guru pada jenjang SD, lanjut dia, saat ini yang dilakukan hanya dengan melakukan sistem tambal sulam. "Jika ada satu guru yang pensiun, maka sekolah merekrut satu orang guru wiyata bakti. Sepertinya hanya ini saja yang bisa dilakukan," ujarnya. Menurut dia, keberadaan guru wiyata bakti membantu dalam mengatasi persoalan kekurangan guru. Maka dari itu, pemerintah perlu segera mengangkat mereka, apalagi tidak sedikit di antara mereka yang sudah mengabdi cukup lama. Menurutnya, PGRI Banyumas mewadahi 9000 guru baik dari golongan PNS dan Wiyata Bakti (WB). Dari 9000 guru tersebut, hampir separuhnya terdiri dari guru WB. "Banyak guru wiyata bakti yang sudah mengabdi hingga belasan tahun, sehingga secara pengalaman sudah matang. Mereka ini semestinya segera diangkat untuk mengatasi permasalahan kekurangan guru," tambahnya. (ali/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: