Butuh Waktu Sehari Penuh Selesaikan Satu Produk, Limbah Batok Makin Langka

Butuh Waktu Sehari Penuh Selesaikan Satu Produk, Limbah Batok Makin Langka

Ahadi sedang merampungkan kerajinan produk terpurung kelapa di bengkel kerjanya, Senin 9 Oktober 2023.-AMARULLAH/RADARMAS-

Ahadi, Sulap Limbah Batok Kelapa Jadi Aksesoris dan Peralatan Unik

Limbah tempurung kelapa atau batok kelapa kerap hanya menjadi Limbah dan sebagian hanya jadi arang bakar. Namun ditangan Ahadi Wedya Murti (63), warga Purbalingga Wetan, Purbalingga, bisa menjadi aksesoris dan peralatan rumahtangga yang bernilai ekonomi tinggi.

AMARULLAH NURCAHYO, PURBALINGGA 

Memasuki rumah bapak dua anak ini, mulai terlihat di ruangan tak begitu luas, tumpukan produk batok yang sudah disentuh tangan terampil Ahadi. Pria berambut putih itu, sedang memegang alat manual sacam kikir, untuk menghasilkan batok penuh ukiran.

Ia membuat asbak, wadah lampu tidur, sendok sayur dan lainnya. Semua berbahan alami batok kelapa. 

BACA JUGA:65 Anggota KPPS Desa Kracak, Ajibarang, Banyumas Dikukuhkan, Hanya 52 Orang yang Dapat Seragam

BACA JUGA:Cincin Susah Dilepas, Warga Kelurahan Donan, Cilacap Minta Bantuan Damkar

"Saya tertarik mengolah limbah ini karena ironis melihat batok kadang berserakan dan menjadi sampah. Namun nilainya saat ini menjadi tinggi, karena kalau jadi arang hanya Rp 5.000 perkilo, kalau jadi kerajinan bisa minimal Rp 15 ribu per produk," ungkapnya, Senin 9 Oktober 2023 siang.

Bermodalkan keahlian memahat dan ukir, warga RT 04 RW 01 Kelurahan Purbalingga Wetan ini, menyulap batok kelapa bekas menjadi hiasan asbak dan kap lampu hias itu. Sebulan, ia mampu menyelesaikan 30 jenis kerajinan siap jual.

Ada juga celengan, gayung, dan beberapa produk pesanan khusus lainnya. Hadi, sapaan akrabnya, menggunakan perkakas sederhana sebagai senjata kerja, yakni pisau dan alat pahat untuk mengukir.

Lalu, kikir sebagai penyayatan dan untuk perataan serta menghaluskan batok kelapa yang menjadi bahan dasar.

BACA JUGA:Tak Ada Tanggul Pembatas di Sungai Cijurey, Gedung SDN 1 Deyeuhluhur, Cilacap, Terancam

BACA JUGA:Jadi Market Leader Sustainable Finance di Indonesia, Kredit Berkelanjutan BRI Capai Rp732,3 T

“Batok kelapa saya ukir. Untuk asbak dan celengan, ada tambahan pernak-pernik menyerupai tampilan burung kakak tua dan yang lainnya,” imbuh Hadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: