SMA/K Cilacap Jadi Tempat Rebutan UNBK SMP

SMA/K Cilacap Jadi Tempat Rebutan UNBK SMP

Dinas P dan K Atur Penempatan MAJENANG-Berbeda dengan jenjang Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K) yang sudah pernah menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di tahun 2016 lalu. Sekolah di jenjang SMP/MTs di Kabupaten Cilacap baru akan menggelar UNBK pertama kalinya di tahun 2017 ini. Karena itu, sejumlah SMP/Mts memburu Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K) yang sangat siap untuk menggelar UNBK. Baik itu SMP/Mts negeri maupun swasta. Padahal, rata-rata, UNBK SMP harus menumpang ke SMA/K saat ujian nanti. Seperti diakui sejumlah kepala SMK di Kecamatan Majenang. Masing-masing sudah dihubungi guru atau kepala SMP untuk meminjam laboratorium saat UNBK nanti. Mereka yang meminjam tidak hanya sekolah swasta. Namun juga ada SMP N yang sudah menghubungi melalui sambungan telepon. "Kami pernah dihubungi oleh guru salah satu SMP negeri dan menanyakan apakah bisa pinjam lab untuk UNBK nanti," ujar Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMK Komputama Majenang, Nana Kusnana. Namun, setelah itu tidak pernah lagi dihubungi lagi guru tersebut. Diperkirakan sekolah itu mencari SMK atau SMA lain dengan tujuan meminjam laboratorium. Pasalnya, Nana menyampaikan sudah ada sekolah lain yang mengajukan permohonan serupa dan sudah disetujui. "Setelah itu, orangnya tidak pernah kontak lagi. Kalau kita memang sudah ada kerja sama dengan SMP swasta dan sudah pasti mereka ujian di sini. Tapi kalau sekolah negeri mau pakai, tidak ada kendala karena jumlah komputer kami sangat cukup," terang dia. Hal serupa juga dialami oleh SMK Muhammadiyah. Sekolah ini memberikan persetujuan atas permohonan meminjam laboratorium komputer untuk UNBK nanti dari salah satu SMP di Kecamatan Majenang. Demikian juga dengan SMK Farmasi Majenang. "Informasi yang kita dapat, SMK rata-rata sudah dihubungi oleh guru atau kepala SMP," ujar Sekretaris Komda SMK Majenang, Ramin Nurmansyah. Terpisah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMP N 2 Majenang, Agoeng Siswantoro mengakui pihaknya sudah meminjam laboratorium SMA N Majenang. Langkah ini ditempuh karena jumlah komputer di SMP itu jauh dari batas minimal yakni 1/3 dari jumlah siswa. "Jumlah komputer hanya dua puluh lima. Jauh dari persyaratan minimal," kata dia. Di tempat lain, mengatasi kekurangan komputer di SMP untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap mengatur lokasi ujian bagi siswa SMP. Mereka dibagi ke seluruh SMK yang bisa menggelar UNBK untuk menghindari rebutan. "Ada pengaturan dari dinas biar tidak rebutan," ujar Ketua Komda SMK Majenang, Hendarto, kemarin. Dalam aturan ini dengan jelas menyebutkan, tiap SMP baik negeri maupun swasta yang terpaksa numpang saat UNBK, diarahkan ke SMK atau SMA yang siap. Ini dengan melihat kapasitas komputer yang tersedia di seluruh SMK atau SMA serta mempertimbangkan jumlah peserta UNBK tingkat SMP. "Disebutkan dengan jelas. SMP mana yang ke kita," kata dia. Rabu lalu, katanya, dinas sudah mengundang seluruh kepala SMP, SMK dan SMA dan menggelar rapat koordinasi. Langkah ini ditempuh agar terjalin kerja sama antara pihak SMP dan juga SMK ataupun SMA yang akan menyediakan tempat saat UNBK nanti. "Kemarin sudah dikumpulkan oleh dinas. Seluruh kepala SMP, SMK dan SMA diundang agar ada kerja sama," tandasnya. Sementara itu, Kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dinas P dan K)Kabupaten Cilacap Warsono melalui Kasi Kurikulum dan Peningkatan SMP, Marsudiana S Pd MM mengatakan, ada 62 sekolah baik Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Madrasah tsanawiyah (MTs) yang akan mengikuti UNBK pertama kalinya di tahun 2017. "Dari jumlah total ada 55 SMP dari 207 SMP yang mengikuti UNBK. Ditambah ada 7 MTs dari 65 MTs yang mengikuti UNBK. Seluruhnya baru pertama kali mengikuti ujian UNBK," kata Marsudiana ditemui Radar Banyumas, Kamis (22/2). Adapun jumlah total peserta UNBK SMP/Mts sebanyak 9.101 peserta. Rinciannya, SMP 7.744 siswa, sedangkan MTs 1.357. "Untuk memperlancar pelaksanaan UNBK, beberapa rangkaian kesiapan sudah dilakukan, salah satunya memastikan kesiapan sarana, seperti komputer," tambah Marsudiana. Ditambahkannya, bagi SMP/MTs yang semangat mengikuti ujian UNBK, namun belum memiliki fasilitas komputer yang memadai, Dinas Pendidikan sudah berkoordinasi dengan sekolah yang memiliki fasilitas komputer. Dikatakan Marsudiana, dari total 62 sekolah yang akan mengikuti ujian UNBK, baru 5 sekolah yang melakukan ujian UNBK mandiri. Kelima sekolah tersebut diantaranya SMP Negeri 1 Cilacap, SMP Negeri 1 Majenang, SMP Islam Al-Azhar 15 Cilacap, SMP Muhammadiyah 2 Cilacap, dan MTs Negeri Majenang. Sementara itu, sekolah yang belum mengikuti UNBK, tetap melakukan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP). Adapun sekolah yang mengikuti ujian UNKP di Kabupaten Cilacap sejumlah 203, yang terdiri dari SMP 149 Sekolah, sedangkan MTs 58 sekolah. Sementara ruangan yang nantinya dilakukan ujian UNKP SMP sejumlah 730 ruangan, sedangkan MTs 244 ruangan. Dengan total peserta sejumlah SMP 14.821 peserta, sedangkan MTs 4.291 Peserta. (har/fiz/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: