Beberapa Tembok Ambrol, Gedung TK Pertiwi Bandingan Kejobong Memprihatinkan dan Berbahaya

Beberapa Tembok Ambrol, Gedung TK Pertiwi Bandingan Kejobong Memprihatinkan dan Berbahaya

PURBALINGGA - Bangunan gedung TK Pertiwi Desa Bandingan, Kecamatan Kejobong semakin memprihatinkan. Guru dan orangtua selalu was-was saat ada angin dan hujan. Pasalnya, beberapa bagian bangunan banyak yang sudah lapuk meski atap masih baru. kondisi-bagian-dalam-bangunan-tk-pertiwi-desa-bandingan-kecamatan-kejobong-amarullah-nurcahyoradarmas “Kami khawatir, karena dinding di samping dan atas banyak yang retak dan mudah ambrol. Bahkan saat ada angin, beberapa tembok ambrol. Saat melihat ke atas, takut atap dari baja ringan ambruk,” kata Kepala TK Pertiwi Bandingan, Indayani Pratiwi, kemarin. Guru lainnya, Lindawati yang segera menggantikan masa pensiun Indayani mengatakan, pihaknya telah dibantu biaya operasional dari Dinas Pendidikan. Namun bantuan yang diterima tidak sesuai dari usulan. “Kami usulkan Rp 30 juta, namun yang turun hanya Rp 11 juta. Ini mengherankan, karena hanya TK kami yang sepertinya kena potong. Jelas untuk membiayai perbaikan akan kurang,” jelasnya. Bangunan saat ini yang bekas gedung SD di Kejobong yang kena regrouping ini memang sudah kurang layak. Namun karena keterbatasan lahan dan membutuhkan gedung, maka TK Pertiwi menerima gedung tersebut. “Sampai saat ini kami sangat khawatir. Kerap kali jika mulai hujan atau ada angin kencang, anak didik kami pulangkan lebih awal. Daripada terjadi hal yang tidak diinginkan,” tambahnya. Pihaknya saat ini hanya bisa berharap ada fasilitasi dari pemerintah desa dan peninjauan dari Dinas Pendidikan tentang kondisi sebenarnya. “TK tidak menyalahkan dinas, hanya saja usulan kami di tahun 2016 ini tidak sesuai harapan. Dana yang turun tidak seperti sekolah lain. Padahal kebutuhan mendesak, butuh perbaikan dan penataan bangunan sangat dinanti,” tuturnya. Jika kondisi bangunan saat ini dibiarkan, maka setiap jam belajar mengajar akan selalu khawatir kondisi bangunan. "Harapannya, segera ada tindak lanjut dari pemerintah," ujarnya. (amr/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: