Dongkrak Minat Baca, Perpustakaan Daerah Purbalingga Buka Layanan Via Android
PURBALINGGA - Ketersediaan buku di Perpustakaan Daerah Purbalingga masih belum ideal. Saat ini hanya ada 27.052 judul buku dari koleksi sebanyak 49.709 jenis. Seharusnya, ketersediaan buku sebanyak 90 ribu judul buku. Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Purbalingga Sidik Purwanto mengatakan, kekurangan buku akan dipenuhi secara bertahap karena pemkab telah menganggarkan Rp 2,3 miliar untuk kebutuhan perpustakaan. "Anggaran yang kami dapat tahun ini cukup tinggi. Tahun-tahun sebelumnya hanya dikisaran Rp 600 juta," kata Sidik, kemarin. Dari data pengunjung perpusda hingga Juli, pengunjung terbesar yakni pelajar di rentang usia 12-16 tahun sebesar 7.273 kunjungan. Diurutan kedua yakni rentang usia 17-25 tahun, yang jumlahnya kurang dari 50 persen yakni 3.358 pengunjung. Sedangkan rentang usia 26-35 tahun jauh lebih sedikit yakni 835 pengunjung. Untuk pengunjung total tiga tahun terakhir mengalami penurunan, yakni pada tahun 2014 sebanyak 27.534 pengunjung, tahun 2015 turun 25.217 pengunjung, dan hingga Agustus sebanyak 21.015 pengunjung. "Penurunan terjadi karena tahun lalu kita terapkan lima hari kerja. Dampaknya cukup besar, karena kunjungan ke perpus cukup ramai justru di akhir pekan," terangnya. Sidik mengakui, tingkat kunjungan masyarakat umum tidak tinggi, sebab itu pihaknya bakal melakukan inovasi layanan pesan antar. Konsepnya, warga purbalingga bisa melakukan peminjaman buku dengan melakukan pemesanan via aplikasi android dan nanti akan diantar ke balai desa warga setempat. Hal ini dilakukan untuk pemerataan akses literasi pada warga, terutama pada penikmat buku usia 25 tahun ke atas yang berada di luar kecamatan kota. "Jasa antar gratis, pemkab yang alokasikan operasional pengantaran buku. Di drop di balai desa. Layanan ini nantinya akan berbasis pada NIK, sebagai identitas tunggal layanan publik sesuai UU No 24 2013 pasal 64 ayat 2. Layanan pesan antar ini rencananya kami launching 9 Agustus mendatang," katanya. Selain itu, Sidik menyadari bahwa perpustakaan umum saat ini hanya bertumpu di perkotaan. Upaya jemput bola juga dilakukan dengan mengoptimalkan peran perpustakaan keliling. Hanya saja, mobil pusling yang dimiliki baru dua unit dan sedang dilakukan upaya penambahan satu unit lagi pada Perpusnas. (ziz/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: