Siswa Baru Tak Cemas Lagi, Perpeloncoan Sudah Dihapus

Siswa Baru Tak Cemas Lagi, Perpeloncoan Sudah Dihapus

BANJARNEGARA – Kebijakan soal dihilangkannya perpeloncoan saat hari pertama masuk sekolah disambut hangat peserta didik baru. Mereka mengaku tidak lagi ada kekhawatiran sebelum mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Siswa-Baru-Tak-Cemas-Lagi Salah satunya dituturkan Debby Permatasari, salah satu siswa SMA Negeri 1 Banjarnegara. Ia mengaku lebih tenang saat pengenalan lingkungan sekolah dilakukan oleh guru. Debby yakin, pelaksanaan MPLS akan lebih efektif jika dilakukan langsung oleh guru. “Pas mau berangkat ke sekolah di hari pertama tidak takut. Jadi saat mengikuti masa pengenalan lebih nyaman,” tuturnya di sela-sela MPLS, Senin (18/7). Debby menuturkan, dirinya hanya membawa air putih dan kotak nasi sebagai bekal selama mengikuti MPLS. Selain untuk mengantisipasi ramainya kantin sekolah, juga karena sudah terbiasa membawa bekal dari rumah. “Tidak ada kewajiban untuk membawa ini-itu. Hanya kartu tanda pengenal yang dikalungkan di dada,” sambungnya. Kepala SMA Negeri 1 Banjarnegara Yusuf Hari Cahyono mengatakan sesuai pereturan menteri pendidikan dan kebudayaan no 18 tahun 2016, dalam pelaksanaan MPLS tidak lagi melibatkan siswa senior di bagian-bagian penting. Meski demikian, di SMAN 1 Banjarnegara, ia menegaskan 100 persen dilakukan oleh guru. “Aturannya jika kekurangan tenaga guru boleh mengikutsertakan siswa senior, tetapi sifatnya hanya membantu. Tetapi di sini semua dilakukan guru,” ujarnya. Dalam MPLS, lanjut dia, peserta didik baru diperkenalkan berbagai hal. Misalnya, sarana prasaran sekolah, tata upacara, nama-nama guru dan lainnya. Pengenalan ini dilakukan agar peserta didik baru tidak kebingungan saat kegiatan belajar-mengajar sudah aktif. “Misalnya ruang laboratorium di mana, itu harus dikasih tau,” katanya lagi. Terpisah, Kabid Sekmen Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dindikpora) Banjarnegara menambahkan, dalam MPLS hari pertama tidak ditemukan adanya perpeloncoan. Namun demikian, ia tetap memeperingatkan agar semua pihak tetap megawal pelaksanaan MPLS termasuk orang tua siswa. “Kami harap orang tua siswa juga mampu mendampingi anaknya saat belajar di rumah. sehingga penanaman budi pekerti bagi anak lebih maksimal,” tegasnya. Sebelumnya, Dindikpora Banjarnegara selain melarang perpeloncoan juga tidak diperbolehkan penggunaan atribut yang tidak mendidik dan tidak berhubungan dengan kegiatan belajar. Tugas-tugas yang tidak berhubungan dengan PLS juga tidak diperkenakan. Nantinya, jika didapati sekolah yang nekat melakukan pelanggaran akan mendapat teguran tegas. (uje/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: