Lima Ruang Kelas SD Negeri Pasiraman Kidul, Banyumas Rusak Total

Lima Ruang Kelas SD Negeri Pasiraman Kidul, Banyumas Rusak Total

Sebagian siswa SD Negeri Pasiraman Kidul Banyumas masih bertahan belajar di beberapa ruang kelas yang belum direhab atau dibongkar.-YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Anggaran rehab dan pembangunan di SD Negeri Pasiraman Kidul Korwilcam Dinas Pendidikan Pekuncen, Kabupaten BANYUMAS, bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sekitar Rp 1,2 miliar. Rehab yang hampir total dilakukan karena melihat kondisi lima ruang kelas yag rusak total.

Guru SD Negeri Pasiraman Kidul Erna mengucapkan terimakasih kepada pemerintah, dengan telah diberikannya bantuan rehab dan pembangunan kepada SD Negeri Pasiraman Kidul, Pekuncen, Kabupaten Banyumas. Dirinya menilai bantuan fisik yang diberikan luar biasa.

Namun, dia justru merasa kasihan dengan sebagian peserta didiknya yang harus menumpang belajar keluar sekolahnya sendiri selama rehab dan pembangunan berjalan. "Saat banyak bangunan di sekolah dibongkar, mereka (peserta didik) terbengkalai," katanya.

Erna menjelaskan, sistematis masuknya bantuan fisik ke SD Negeri Pasiraman Kidul melalui aplikasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan Sistem Informasi Manajemen Barang dan Aset Daerah (Simbada). Dari awal, ruang kelas yang disebelah utara sekolah sepengetahuannya ketika mendapat bantuan rehab hanya untuk yang bersifat ringan saja.

BACA JUGA:Kecamatan Gumelar Banyumas Kekurangan Guru Olahraga, Kepala Sekolah Rangkap Tugas Jadi Guru Olahraga

BACA JUGA:Pembangunan SMA N Cilongok Tunggu Proses Tukar Guling Rampung

"Terlihat bagus tetapi dari sisi kekuatan bangunan termasuk bangunan kuno. Asli dari jaman Belanda," terang dia.

Dilanjutkan, sesuai dengan yang pertama diajukan bantuan di Dapodik, dari sejumlah ruang kelas yang di sebelah utara sekolah ada lima ruang sekolah yang rusak. Dari lima ruang kelas rusak tersebut, satu ruang kelas rusak ditempati sebagai mushola. 

"Sebenarnya tidak layak untuk mushola. Hanya saja karena sekolah tidak mempunyai ruang lagi untuk salat peserta didik, akhirnya memanfaatkan ruang kelas rusak sebagai mushola," ungkap Erna.

Kepala SD Negeri Pasiraman Kidul, Saryana memastikan terkait rehab dan pembangunan sekolahnya yang hampir menyeluruh dilakukan, kepada perwakilan wali murid dari masing-masing kelas sudah disampaikannya bahwa kegiatan pembelajaran terganggu kurang lebih setengah tahun.

"Target selesai empat bulan," pungkasnya. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: