Cilacap Siaga Kekeringan Memasuki Musim Kemarau

Cilacap Siaga Kekeringan Memasuki Musim Kemarau

Kemarau, sebagain petani sedang memanen padi di wilayah Kecamatan Binangun -Rayka Diah Setianingrum/Radar Banyumas-

CILACAP, RADAR BANYUMAS - Sebagian wilayah di Kabupaten Cilacap masuk dalam kategori siaga bencana kekeringan. Hal ini diungkapkan Prakirawan Cuaca BMKG Meteorologi Tunggul Wulung, Rendi Krisnawan.

"Walaupun ada yang sebagian kecil termasuk kategori tapi tidak ada peringatan. Seperti sebagian kecil wilayah Cilacap bagian barat, wilayah Cilacap kota, dan sebagian kecil wilayah Cilacap bagian timur," katanya, Kamis (24/8/2023).

Selain siaga kekeringan, masyarakat Cilacap juga agar mewaspadai angin kencang dan bencana akibat angin kencang. Pasalnya, pada musim kemarau kali ini, kondisi angin yang bertiup cukup kencang.

"Kecepatan angin rata-rata 15-30 knot atau setara dengan 27-55 km/jam. Dengan kondisi tersebut, masyarakat kami himbau untuk siaga dan waspada karena kecepatan angin cukup tinggi," ujar Rendi. 

BACA JUGA:Meluas, Jumlah Desa di Purbalingga yang Kekurangan Air Bersih Terus Bertambah

BACA JUGA:Ada Perbaikan Jalan, Ruas Karangcegak-Silado Ditutup Total Tiap Malam Selama Tiga Hari

Pihaknya juga meminta agar masyarakat menebang pohon yang rapuh sebagai salah satu upaya mengurangi resiko dampak angin kencang. Serta menghindari berlindung di bawah pohon besar dan baliho, karena dikhawatirkan dapat roboh.

"Dampak lainnya musim kemarau saat ini juga berpengaruh terdapat ketinggian gelombang laut. Saat ini gelombang laut di perairan selatan Cilacap katagori tinggi yakni 2,5-4,0 meter," imbuh Rendi.

Di sisi lain, kekeringan di wilayah Kabupaten Cilacap terus meluas. Hal ini ditandai dengan dropping air bersih yang terus dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap. 

"Kita sedang memasuki kemarau kering akibat dampak El Nino. Dampak ini menyebabkan 105 desa di 20 kecamatan kekeringan. Paling parah di Desa Bojong Kawunganten," kata Plt Kalak BPBD Cilacap, Erna Suharyati.

BACA JUGA:Ibu Melahirkan di Puskesmas Langsung Dapat Tiga Dokumen Kependudukan Baru

BACA JUGA:Merekam Pesona Kemajuan Jawa Tengah, Ayo Sumbangkan Karya dalam Kompetisi Video Amatir

Di Desa Bojong Kawunganten, sedikitnya ada 11.459 jiwa yang terdampak kekeringan. Secara keseluruhan, pihaknya hingga saat ini sudah mendistribukan 65 tangki air bersih di wilayah terdampak kekeringan.

"Antisipasi lain kita koordinasikan dengan Pemdes Bojong untuk pembuatan sumur di beberapa titik, akan melibatkan CSR. Dan Alhamdulillah ada titik yang keluar airnya. Mudah-mudahan sumur tersebut bisa digunakan secara terus menerus oleh warga," jelas Erna. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: