Enam Desa di Kecamatan Sumpiuh Potensi Kekeringan
Pemotor melintasi gerumbul Nusapule Desa Nusadadi, Jum'at (11/8). Warga terdampak musim kemarau karena air sumur semakin asin sudah mengangsu ke gerumbul tetangga. -Fijri Rahmawati/Radar Banyumas -
BANYUMAS, RADAR BANYUMAS - Kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau dilakukan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimcam) Sumpiuh. Kolaborasi dengan organisasi masyarakat (Ormas) dan dinas terkait.
Koordinator TAGANA Wilayah Timur Banyumas, Dasino menerangkan, tercatat ada enam desa di wilayah Kecamatan Sumpiuh yang berpotensi kekeringan, dan berdampak krisis air bersih pada musim kemarau ini.
Oleh karena itu, dibutuhkan langkah untuk mengantisipasi. Sebab oleh BMKG, kemarau diprediksi hingga Oktober mendatang.
BACA JUGA:Sepak Takraw Banyumas Raih Lima Medali di Porprov Jawa Tengah XVI
"Dari enam desa potensi kekeringan, masih bisa bertambah," jelas Dasino, Jumat (11/8).
Dalam rapat koordinasi kesiapsiagaan kekeringan, selain pembahasan assessment wilayah desa yang berpotensi kekeringan, juga koordinasi dengan desa supaya mengajukan surat permohonan droping air bersih ke BPBD Kabupaten Banyumas.
Persiapan perlengkapan sarana prasarana seperti penampungan air bersih langsung disampaikan ke enam desa berpotensi.
"Rakor menghasilkan kesepakatan pembuatan sistem distribusi air bersih agar terjadwal menyesuaikan kebutuhan masyarakat," imbuh Dasino.
Hingga hari ini situasi masih terbilang aman. Belum ada desa yang masuk daftar potensi kekeringan di-drop air bersih.
Diberitakan sebelumnya, warga di gerumbul Nusapule Desa Nusadadi sudah mengangsu sampai RT tetangga, karena terdampak air sumur yang semakin asin di musim kemarau. (fij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: