Satu Korban Kecelakaan Perahu Nelayan di Perairan Nusakambangan Ditemukan

Satu Korban Kecelakaan Perahu Nelayan di Perairan Nusakambangan Ditemukan

Tim SAR melakukan evakuasi salah satu korban kecelakaan perahu di Nusakambangan, Kamis (10/8/2023)-Basarnas untuk Radarmas-

CILACAP, RADAR BANYUMAS - Potensi gelombang tinggi terjadi di perairan selatan Cilacap. Kondisi tersebut menjadi penyebab perahu nelayan di Perairan Nusakambangan terhempas, Minggu (6/8/2023) lalu. Akibatnya, dua orang nelayan tenggelam, yaitu Saring (40) dan Turiman (50).

Pada Kamis (10/8/2023) pukul 13.00, satu nelayan bernama Saring (40) berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan. Korban ditemukan dalam posisi mengapung di atas permukaan air, pada 9 nautical mill arah barat dari lokasi kejadian. 

"Satu korban lagi belum ditemukan. Kita lanjutkan pencarian mulai pagi hari," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap, Adah Sudarsa. 

BACA JUGA:Pencarian Dua Nelayan Tenggelam di Perairan Nusakambangan Diperluas

Sementara itu, antisipasi korban kecelakaan laut, para operator transportasi kelautan diminta untuk memperhatikan kondisi gelombang dan kecepatan angin saat hendak melaut. 

Hal ini disebabkan, adanya potensi gelombang tinggi 2,5 meter-4,0 meter di perairan selatan Cilacap, dan 2,5 meter hingga 4,0 meter di Samudera Hindia selatan Jawa Tengah. 

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo di Cilacap mengatakan, saat ini gelombang tinggi sedang terjadi di perairan selatan Cilacap. 

"Pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan ini mempengaruhi gelombang tinggi. Jadi perlu di waspadai bagi pengguna jasa kelautan untuk melihat kondisi gelombang sebelum melaut," katanya.

BACA JUGA:Pura-Pura Beli Mobil dan Lumpuhkan Penjual dengan Alat Kejut Listrik, Pria Ini Berakhir Diringkus Polisi

Teguh menyampaikan, pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan, umumnya bergerak dari timur hingga tenggara dengan kecepatan 2-20 knot. 

"Terutama untuk nelayan dan wisatawan kami harap untuk tidak mendekati bibir pantai atau melaut karena dapat mengancam keselamatan," himbaunya. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: