Likuifaksi Ancam Wilayah Kabupaten Cilacap

Likuifaksi Ancam Wilayah Kabupaten Cilacap

Kondisi wilayah pesisir Kabupaten Cilacap, banyak kapal berlabuh di Cilacap-Rayka Diah Setianingrum/Radar Banyumas-

CILACAP, RADAR BANYUMAS - Kajian dari ahli dan pakar kegempaan, Kabupaten Cilacap memiliki ancaman bencana gempa megathrust, dengan kekuatan gempa magnitudo 8,7 dan tsunami setinggi 10 meter di pesisir Kabupaten Cilacap.

Kabupaten Cilacap berada di garis Pantai Selatan Jawa, menghadap langsung zona tumbukan lempeng antara lempeng Samudera Hindia dengan lempeng Eurasia.

Tidak hanya itu, Kabupaten Cilacap juga memiliki potensi likuifaksi atau perubahan material yang padat menjadi seperti cairan. Seperti yang terjadi saat bencana gempa dan tsunami di Palu tahun 2018. 

BACA JUGA:Jatah Terbatas, Blangko E-KTP di Disdukcapil Cilacap Kosong

"Cilacap memang rentan likuifaksi. Tapi  mudah-mudahan tidak seburuk di Palu. Kita berusaha memberikan pemahaman dan sosialisasi agar masyarakat paham terkait hal ini (likuifaksi.Red)," kata Plt Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Erna Suharyati.

Erna mengatakan, daerah potensi tsunami dan rawan likuifaksi di Kabupaten Cilacap di 55 desa/kelurahan di 10 kecamatan. Termasuk di daerah bantaran sungai yang menjadi limpasan tsunami.

"Rata-rata di sekitar daerah rawan tsunami juga termasuk rentan rawan likuifaksi. Tapi kita berdoa bencana ini semoga tidak terjadi di Cilacap dan dijauhkan dari bencana besar," ujar Erna. 

BACA JUGA:Bawa Praktek Harian saat Penilaian Festival, Lulu Indah Nurani Sabet Juara 2 Tingkat Nasional

Adanya potensi dan ancaman bencana tersebut, membuat Pemerintah Kabupaten Cilacap bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan kerja sama. Dilakukan penyusunan dokumen Nol Rencana Kontigensi (Renkon) Gempa Bumi dan Tsunami Kabupaten Cilacap.

"Tindak lanjut dokumen Renkon yang sudah disusun dan disepakati oleh semua organisasi perangkat daerah (OPD), kita melakukan simulasi atau gladi lapang di mana untuk mitigasi kesiagaan semua pihak, semua lini, jika terjadi bencana sudah siap," ujar Erna. 

Untuk kegiatan tersebut pun, pihaknya akan berkolaborasi dengan OPD dan CSR, serta mengedepankan unsur pentahelix. Bahkan BPBD Cilacap telah melakukan perekrutan fasilitator daerah, desa, dan kelurahan yang mana nantinya untuk menjembatani setiap desa maupun kelurahan untuk kesiapsiagaan bencana gempa dan tsunami. 

BACA JUGA:Lalu Lintas di Perlintasan Kereta Api Kroya Semrawut pada Pagi dan Sore Hari

"Mereka sudah direkrut dan melalui proses tahapan. Itulah yang menjembatani desa-desa untuk dipersiapkan simulasi, sosialisasi, gladi lapangan dan lainnya. Kita melibatkan semua unsur karena pencegahan dan penanganan bencana merupakan tanggung jawab bersama," kata Erna. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: