Kuota PPDB Empat SMP di Banyumas Belum Terisi Penuh, Faktor Lokasi Jadi Kendala

Kuota PPDB Empat SMP di Banyumas Belum Terisi Penuh, Faktor Lokasi Jadi Kendala

BELUM TERISI. Suasana di salah satu SMP N 4 Kalibagor, Selasa (11/7). -AAM JUNI RESTINO/RADAR BANYUMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID  - Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas mencatat, hingga penutupan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMP, ada empat SMP yang kekurangan siswa. Keempat SMP tersebut adalah SMP N 4 Kalibagor, SMP N 4 Kedungbanteng, SMP N 3 Lumbir, dan SMP N 3 Wangon.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Joko Wiyono melalui JFT Widya Prada Purnomo Hesti mengatakan, keempat sekolah tersebut sampai dengan ditutupnya pendaftaran PPDB belum bisa memenuhi kuota yang dibuka masing-masing sekolah.

"Karena memang lokasi daerah itu (empat sekolah) memang jauh dari masyarakat. Dan kemungkinan ada juga yang mengejar sekolah favorit, dengan jalur prestasi," kata dia.

BACA JUGA:Besok Pengumuman PPDB, Siswa Baru Tak Perlu Keluarkan Biaya Saat Daftar Ulang

Sebagai gambaran ia berikan contoh untuk SMP N 3 Lumbir banyak diakses oleh warga sekitar Lumbir saja. Dan itu menurutnya tidak banyak.

"Selanjutnya SMP 4 Kedungbanteng baru menerima sekitar 64 siswa, SMP 3 Lumbir hanya menerima sekitar 17 siswa, dan untuk SMP N 3 Wangon itu baru 28 siswa dari kuota 32 anak," jelasnya.

Lanjut, selain faktor lokasi ia melihat masih banyak orang tua yang mendaftarkan anaknya ke sekolah favorit meski sekolah tersebut jauh dari tempat tinggalnya.

"Kedungbanteng sudah dibuat zonasi dua desa Baseh dan Deda Kalisalak untuk zonasi 1.

BACA JUGA:Hari Terakhir Pendaftaran PPDB SMP di Purwokerto, Banyak yang Deg-degan Khawatir Tak Masuk Sekolah Tujuan

Karena mindset orang tua yang memang perlu diubah paradigma seperti itu. Sekarang itu paradigma pendidikan tidak ada sekolah favorit, tetapi orang tua masih berpikir sekolah favorit padahal tidak ada lagi sekolah favorit," ujarnya.

Untuk sekolah yang belum bisa memenuhi kuota yang dibuka, pihaknya memberikan kesempatan untuk membuka pendaftaran secara offline. Soal itu ia sampaikan, diserahkan ke sekolah masing-masing.

"Kita memberikan kesempatan kedua untuk membuka pendaftaran secara online. Karena program dari pemerintah agar semua anak bisa wajib belajar 9 tahun.  Kalau tidak terpenuhi, tidak apa-apa. Paling tidak bisa menjaring anak-anak disekitar agar bisa sekolah," paparnya. 

BACA JUGA:Pendaftaran PPDB Online Usai, Tak Ada SMPN di Purbalingga Kekurangan Siswa Baru

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP N 4 Kalibagor Yuni Ekawati mengatakan, dari kuota yang dibuka sebanyak 96 siswa baru masuk sebanyak 66 siswa. Menurutnya, penyebab belum terpenuhi kuota yang dibuka adalah minimnya jumlah SD penyangga yang ada di sekitar SMP N 4 Kalibagor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: