40 Persen Desa Wisata di Cilacap Masih Mati Suri

40 Persen Desa Wisata di Cilacap Masih Mati Suri

Antusiasme masyarakat saat kegiatan Jambore Desa Wisata di Gentasari Sabtu 8 Juli 2023-Rayka Diah Setianingrum/Radar Banyumas-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Kabupaten Cilacap saat ini memiliki 30 desa wisata. Kendati demikian, dari jumlah tersebut, baru 60 persen desa wisata yang terlihat geliatnya. Sedangkan 40 persen lainnya masih mati suri. 

Untuk meningkatkan geliat desa wisata, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Cilacap bersama Forum Komunikasi Desa Wisata Cilacap, mengadakan kegiatan Jambore Desa Wisata yang dilaksanakan di Desa Gentasari, Kecamatan Kroya. 

Kepala Bidang Promosi dan Ekraf Disparpora Cilacap, Erni Suharti mengatakan, Jambore Desa Wisata yang sudah dilaksanakan sejak 6 Juli 2023, bertujuan untuk mengembangkan potensi desa wisata. 

BACA JUGA:Sering Jadi Tempat Event Internasional dan Lokal, Desa Wisata Berbasis Adventure di Cilacap Akan Dikembangkan

"Salah satu upaya untuk lebih mengembangkan potensi wisata di wilayahnya. Diharapakan mereka bisa saling tukar informasi dari desa wisata satu ke yang lain. Yang mengikuti 11 desa dengan menampilkan ekonomi kreatifnya, UMKM dan seni budaya," katanya, Minggu 9 Juli 2023. 

Erni menuturkan, saat ini geliat desa wisata di Kabupaten Cilacap cukup bagus. Hanya saja masih perlu stimulus bagi desa wisata yang masih mati suri. 

"Sebenarnya cukup signifikan dalam lima tahun terkahir hampir 60 persen yang benar-benar bergerak, 40 persen hidup segan mati tak mau. Soalnya mereka bergantung dengan APBD. Padahal kami berharap merek bisa mandiri, berinovasi sendiri," tuturnya.

BACA JUGA:Kipas Angin Konslet, Akibatkan Kebakaran Rumah di Binangun

Selain itu, persoalan desa wisata juga masih terdapat konflik antara pengelola dengan Kepala Desa. Sehingga perbedaan pendapat dan kurangnya komunikasi untuk memajukan desa wisata tidak sinkron. 

"Ini akan menjadi PR Disparpora dan akan ada evakuasi untuk 30 desa yang benar-benar sudah layak akan kita evaluasi yang belum 40 persen yang belum kita akan pacu agar bisa bangkit lagi," jelasnya. 

Erni mengatakan, saat ini beberapa desa wisata yang sudah mulai timbul geliatnya adalah Desa Wisata Gentasari, Jetis, Bunton, Widarapayung, Sindangbarang, Bojongrongga dan Tambaksari. 

BACA JUGA:Desa Wisata Kreatif Pekunden jadi Tujuan Studi Banding Pasca Juara 1 Gelar Desa Wisata Jawa Tengah 2022

"Memang yang berkembang baru satu, Desa Wisata Jetis namun yang lain kami harap bisa segera menyusul. Artinya desa wisata ini menggeliat ada sinkron dengan pengelola dan Kepala Desa kemudian dianggarkan melalui APBDes," jelasnya. 

Erni menambahkan, sejumlah desa wisata secara bergantian sejak tahun 2019 juga mendapatkan Bankeu Provinsi Jawa Tengah sebanyak Rp 100 juta. Di tahun ini ada lima desa wisata yakni Desa Wisata Bunton, Karangmangu, Mentasan, Sindangbarang dan Datar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: