Kisah Sukses Kisno (27), Pengusaha Pentol Deg-Degan yang Punya 25 Gerobak

Kisah Sukses Kisno (27), Pengusaha Pentol Deg-Degan yang Punya 25 Gerobak

Terkenalnya Pentol Deg-Degan buatan Kisno (tengah) mengundang orang dari Jakarta belanja pentol sampai Rp 800 ribu lebih.-KISNO UNTUK RADARMAS-

Jual 15 Ribu Butir Pentol per Hari, Raup Omzet Rp 5 Juta

Kesusahan ekonomi menempa orang lebih keras meraih mimpi. Bermodal ijazah SD, tekad dan ketekunan Kisno (27) merubah nasib dan membahagiakan kedua orangtuanya di desa pelan namun pasti berbuah hasil. Berjualan pentol mulai dari satu gerobak hingga berkembang sampai 25 gerobak, omset puluhan juta per bulan mampu diraupnya. 

YUDHA IMAN PRIMADI, Purwokerto

DITEMUI Radarmas di rumah kontrakan yang juga dijadikan tempat produksi pentol Deg-Degan di Kelurahan Mersi Kecamatan Purwokerto Timur pada Rabu (5/7), sore, Kisno bersama timnya sedang santai. Waktu selepas Ashar menjadi saat menunggu laporan juga setoran dari 25 pedagang pentol. Terdengar sebagai merek yang nyeleneh, nama Deg-Degan justru membuat usahanya lebih mudah diingat orang.

"Alhamdulillah diterima banyak kalangan," katanya.

BACA JUGA:Siis dan Betrix, Ayah dan Anak yang Raih Doktor Bersamaan, Ternak Domba yang Jadi Penopang Biaya Pendidikan

Bercerita pengalaman dalam membuat pentol, Kisno pernah bekerja di warung bakso sejak usia 14 tahun. Sebagai tamatan SD, tidak banyak lapangan kerja terbuka baginya hingga akhirnya setelah bertahun-tahun kerja dengan orang, mulai tahun 2017 Kisno mencoba mandiri dengan berjualan pentol di Purwokerto dimulai dari satu gerobak. Terlihat remeh dengan harga Rp 500 per biji, nyatanya beberapa gerobak pentol Deg-Degannya bisa menjual lebih dari seribu pentol sehari. Termasuk pentol berukuran besar seharga Rp 2.500 yang juga laris terjual ratusan biji satu hari.

"Omset sekitar Rp 4 juta sampai Rp 5 juta per hari dengan keuntungan Rp 1 juta. Tetapi kembali lagi namanya jualan ada naik dan turun. Turun omset jangan terlalu dipikir. Usaha terus," ungkap ayah dua anak ini.

Disinggung terkait mimpinya, Kisno belum merasa puas sampai bisa memiliki 40 gerobak. Artinya mulai sekarang dia masih harus bekerja keras menambah penjualan pentolnya sampai 15 gerobak lagi. Dengan banyak titik yang telah menjadi pangkalan Pentol Deg-Degan diantaranya depan Puskesmas Mersi, depan kampus UMP, depan kampus Unsoed, depan Toko Duta Mode, Pasar Sokaraja, Pasar Wage, depan SPBU Pabuwaran, depan Toko Modis Grendeng hingga SPBU Karangnanas, beberapa titik lagi dibidiknya sebagai target lokasi untuk menempatkan gerobak.

BACA JUGA:Dwi Suyoko, Warga Purbalingga Pemilik Brand Waralaba Minuman Ternama, Berawal Ikut Bazar Kini Punya 330 Outlet

"Seperti wilayah Patikraja dan Rawalo sampai Ajibarang. Mudah-mudahan bisa sampai kesana," doanya.

Adapun di luar mimpi mengembangkan usaha, mimpi lain Kisno bisa membeli rumah yang kini dikontraknya. Bermodal keyakinan, uang sebanyak Rp 200 juta terus ditabung meski tidak pasti kapan bisa terkumpul. Yang pasti, dari usaha pentolnya, Kisno sudah mampu membangun rumah bagi kedua orangtuanya yang tinggal di daerah pegunungan masuk Desa Asinan Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.

"Syukur masih bisa membahagiakan orangtua di desa. Ingin nebus rumah di Purwokerto. Tapi itu nanti setelah rumah di desa selesai. Semoga," tutup Kisno. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: