Moch. Edrick Firjatullah Sukses Jual Beli Sepeda dan Motor Listrik, Tamiya Jadi Jalan Suka Dunia Kelistrikan

Sejak saat itu dia jarang pakai motor lagi. Sampai akhirnya dia sudah cukup ilmunya, dia putuskan untuk buka usaha. 

"Selama 2 tahun servis panggilan. Sokaraja, Purbalingga. Saya tempel lewat pamflet," ujarnya. 

Untuk, tarif ganti aki, dia patok Rp 20 ribu. Saat itu Edrick sudah mengantongi net profit satu hari rata-rata Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu. 

"Awal Maret tahun ini baru buka toko," jelasnya. 

Lambat laun kemampuannya untuk memperbaiki motor listrik semakin piawai. Bahkan sudah ada lima bengkel yang ia latih, agar bisa memperbaiki motor listrik. 

"Semua didasari dari rasa suka. Saya melihat data pemerintah, itu perkembangan kendaraan listrik dari 2010 sampai 2019 naik secara perlahan lalu 2019 sampai sekarang meningkat drastis. Ini menjadi peluang untuk buka usaha jual beli dan servis motor listrik," ujarnya. 

Untuk kendaraan sehari-hari, Edrick menggunakan sepeda motor listrik yang dia beli di tukang rongsok 2020 lalu, dengan merek Jemboly keluaran tahun 2006. 

"Saya beli Rp 300 ribu. Saya perbaiki habis Rp 1,5 juta," ujarnya. 

Sepeda motor listrik itu juga sudah dimodifikasi sedemikian rupa. Sehingga jarak tempuhnya bisa lebih jauh. 

"Sudah dimodifikasi, sehingga bisa menempuh jarak 60 km dengan kecepatan 35 km per jam. Dengan lama waktu charge 4 jam. Itu sudah saya modifikasi," paparnya. 

Selain itu dia juga membuka layanan motor listrik custom. Bisa dari sepeda biasa ke sepeda listrik atau motor biasa ke motor listrik. 

"Biayanya mulai Rp 2,5 juta. Satu motor satu bulan, sekarang sudah bikin sekitar 5 motor," tuturnya. 

Usahanya saat ini semakin berkembang. Bahkan omzetnya sudah menyentuh angka puluhan juta.(*)

 

Sumber: