Dua Desa di Dua Kecamatan Kabupaten Cilacap Mengalami Tanah Longsor

Dua Desa di Dua Kecamatan Kabupaten Cilacap Mengalami Tanah Longsor

Kondisi turap penahan rumah yang longsor Jumat 19 Juni 2023 -Arief untuk Radarmas-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Dua desa di dua kecamatan yang ada di Kabupaten Cilacap mengalami musibah bencana tanah longsor, Jumat (16/6). Bencana longsor tersebut, tiga rumah warga terancam mengalami longsor.

Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, melalui Analisis Bencana Ahli Muda BPBD Cilacap, Gatot Arief Widodo menyampaikan, sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap memiliki potensi bencana tanah longsor. Dan wilayah kecamatan yang paling berpotensi bencana tersebut yakni wilayah Cilacap barat. 

Adapun kecamatan yang rawan longsor yakni Kecamatan Kesugihan, Jeruklegi, Kawunganten, Bantarsari, Sidareja, Gandrungmangu, Karangpucung, Cipari, Majenang, Cimanggu, Wanareja, dan Dayeuhluhur. 

BACA JUGA:Temuan Tulang di Tanjung Purwokerto, Kasat Reskrim : Hasil Pemeriksaan, Tulang Manusia Masih Bayi

Gatot mengatakan, bencana tanah longsor menimpa Desa Pagadingan, Kecamatan Cipari dan Desa Malabar, Kecamatan Wanareja

"Saat itu, di wilayah ini diguyur hujan deras yang cukup lama. Karena memang saluran air tidak ada, jadi air hujan meresap ke tanah di sekitar turap. Dan memang kontur tanah tersebut cukup labil," katanya, Senin (19/6). 

Dijelaskan Arief, tanah longsor Dusun Pakem Desa Pagadingan, menyebabkan turap milik warga longsor dan menimpa ruas jalan desa. Sedangkan di Dusun Cibatu, Desa Pagadingan membuat turap rumah satu warga longsor. 

BACA JUGA:Investasi UMKM di Cilacap Terus Digenjot, Tiga Kecamatan Alami Progres Baik

"Keduanya sudah dilakukan kerjabakti oleh warga sekitar dengan perbaikan darurat pemasangan karung kandi. Untuk kerugian sekitar Rp 12 juta," katanya.

Sedangkan di Dusun Sindangheula, Desa Malabar, Kecamatan Wanareja, tanah longsor membuat satu rumah milik warga terancam. Lantaran turap penahan rumah warga mengalami longsor. 

"Dari dua bencana tersebut tidak menyebabkan korban jiwa. Hanya kerugian materil. Jadi perlu diwaspadai untuk masyarakat yang berada di rawan bencana, karena meskipun musim kemarau, hujan masih tetap ada," kata dia. 

BACA JUGA:Nelayan Takut Melaut karena Angin Kencang, Aktivitas di Laut Sepi

Pihaknya pun tetap menyiagakan relawan siaga bencana 24 jam 7 hari berturut-turut terhadap bencana. Dan menyiapkan logistik ke setiap UPT di Cilacap, seperti Kroya, Majenang, Sidareja. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: