Imam Aryanto, Budidaya Kura-Kura di Halaman Rumah, Punya Lebih dari 100 Kura-Kura, Pernah Kirim Sampai China

Imam Aryanto, Budidaya Kura-Kura di Halaman Rumah, Punya Lebih dari 100 Kura-Kura, Pernah Kirim Sampai China

INOVATIF: Memanfaatkan lahan depan rumahnya, warga Sokaraja Lor, Imam Aryanto sukses membudidayakan Kura-Kura hingga mencapai lebih dari seratus ekor.-Yudha Iman Primadi/Radarmas-

HOBI yang menghasilkan. Itulah prinsip yang dipegang warga Sokaraja Lor, Imam Aryanto. Menyukai Kura-Kura sejak tahun 2003, dihalaman rumah yang berukuran 4 X 4 meter, Imam sudah memiliki lebih dari 100 ekor Kura-Kura berbagai jenis. Diantaranya Brazil, Dada Putih, Dada Merah, dan Ambon. Dari Kura-Kura yang dibudidayakan, Imam bisa meraih omzet mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah tiap bulannya. 

YUDHA IMAN PRIMADI, Banyumas

Tinggal di sekeliling saudaranya, Kura-Kura milik Imam Aryanto tidak terlihat begitu besar. Berada persis di depan rumah, kolam berukuran kurang lebih 16 meter persegi tersebut menjadi tempat hidup ratusan Kura-Kura. Masalah pangan, Imam mengaku Kura-Kura tidak boros makan. Cukup dua hari sekali diberi makan dengan pelet sebanyak satu kilogram.

"Kura-kura pemakan semua. Tapi paling suka daging. Yang berbau amis suka sekali," katanya ditemui Radarmas, Rabu (14/6/2023).

Ditanya alasannya menyukai Kura-Kura, tidak ada jawaban yang bisa diberinya. Dia sulit menerangkan. Sebab, hewan yang dibudidayakan terbilang tidak banyak memiliki kelebihan.

Namun, Imam sangat telaten merawat Kura-Kura miliknya. Dia bahkan membagi halaman rumahnya menjadi empat bidang kolam, yang diisi kura-kura sesuai jenisnya. Yaitu Brazil, Dada Putih, Dada Merah dan Ambon.

Imam mengatakan, Kura-Kura yang dimilikinya kebanyakan memiliki panjang 25 centimeter dengan berat mencapai puluhan kilogram.

Dikatakan, untuk penjualan paling ramai saat musim penghujan. Sebanyak 100 Kura-Kura mulai dari anakan hingga dewasa habis dipesan.

"Saya tidak pernah sengaja berjualan di GOR Satria atau di pasar ikan. Lebih ke ternak. Alhamdulillah pemesan datang. Mulai dari anak SD hingga warga keturunan pernah memesan. Cukup dikirim lewat paket dan tidak bermasalah," jawab dia.

Menurut Imam, dehidrasi menjadi hal penting yang wajib diperhatikan dalam budidaya Kura-Kura. Ketersediaan air di tempat hidup Kura-Kura tidak boleh kurang. Butuh suhu berkembang biak yang lembab, Kura-Kura berkembang biak di awal musim penghujan. Dukanya satu. Kura-Kuranya mati.

"Jenis yang saya budidayakan semua Kura-Kura umum. Orang awam banyak tahu dan tidak ada yang dilindungi. Alhamdulillah lancar," ungkapnya.

Disinggung omzet, hasil beternak Kura-Kura tidak besar. Angkanya hanya dikisaran ratusan ribu sampai jutaan rupiah per bulan. Satu ekor anakan Kura-Kura jenis Brazil dihargai puluhan ribu dan untuk dewasa mulai ratusan ribu hingga satu juta rupiah. Kura-Kuranya yang termahal pernah dipesan senilai Rp 4 juta satu pasang oleh pemesan di China. Lainnya dipesan tidak lebih dari harga pasaran. Baginya berapapun harga ekonomis Kura-Kura saat ini, kesukaannya pada Kura-Kura takkan pernah terganti.

"Pemesan terjauh dari China. Yang ramai dari Bandung. Kebanyakan untuk dijual kembali," pungkas Imam. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: