Sekolah di Banyumas Diberi Keleluasaan Memilih Jenis Implementasi Kurikulum Merdeka

Sekolah di Banyumas Diberi Keleluasaan Memilih Jenis Implementasi Kurikulum Merdeka

IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA : Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas (kemeja khaki) saat meninjau lomba mural beberapa waktu lalu sebagai salah satu bentuk implementasi kurikulum merdeka.-AAM JUNI/RADARMAS -

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pemerintah pusat memberikan keleluasaan kepada sekolah dasar untuk memilih jenis Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah. Saat ini ada tiga jenis IKM, yaitu merdeka belajar, berubah, dan berbagi. 

"Ada tiga IKM, yang menentukan pusat berdasarkan survei kesiapan dari pusat," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Joko Wiyono melalui Kepala Seksi Kurikulum SD Muhamad Robani. 

Robani menuturkan, untuk Merdeka Belajar menggunakan kurikulum 13 dan sebagian prinsip kurikulum merdeka. Sedangkan Merdeka Berubah sepenuhnya menggunakan prinsip kurikulum merdeka, dan bisa menggunakan perangkat ajar yang disediakan. 

BACA JUGA:Jadwal Pemberangkatan Kloter Sapu Jagat Masih Bisa Maju

"Merdeka Berbagi disamping menyusun perangkat pembelajaran yang digunakan oleh sekolah sendiri juga berbagai praktik baik, hasil dari pembelajaran itu bisa disharing ke sekolah lain," ucapnya. 

Ia menambahkan, klasifikasi merdeka belajar tersebut berlaku untuk semua jenjang pendidikan mulai dari PAUD hingga SMA/SMK. 

"Ini kita sedang petakan, untuk SD di Kabupaten Banyumas menerapkan tipe IKM yang mana," terangnya. 

BACA JUGA:Festival Balon Udara Hiasi Langit Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Untuk jenjang pendidikan sekolah dasar, dari total 812 SD tercatat sudah 811 SD yang telah menerapkan IKM. Data sementara 90 persen SD memilih menerapkan jenis IKM yang kedua yaitu Merdeka Berubah. 

"Kemarin, hanya ada kendala satu karena belum sinkronisasi. SD Alam Baturraden sedang berproses," tuturnya. 

Lebih lanjut, ketiga jenis IKM tersebut baik untuk diterapkan. Tinggal disesuaikan dengan kebutuhan dan kesiapan sekolah masing-masing.  

"Kalau kami berikan kebebasan. Tiga-tiganya baik. Tidak ada unsur paksaan," jelasnya. 

Setelah dilakukan pemetaan, pihaknya akan memberikan penguatan dan pembekalan di setiap korwil terkait IKM. Bulan ini, katanya, pemetaan IKM selesai dilakukan. (aam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: