Masih Awal Juni, Harga Bumbu Dapur dan Daging Ayam Ras Naik

Masih Awal Juni, Harga Bumbu Dapur dan Daging Ayam Ras Naik

Aktivitas jual beli di Pasar Randu Kroya -Rayka Diah Setianingrum/Radar Banyumas-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Harga kebutuhan masyarakat pada awal bulan Juni mulai mengalami kenaikan. Berdasarkan pantauan Radarmas, kenaikan harga terjadi pada komoditas bumbu dapur seperti cabai, bawang merah, dan bawang putih. 

Pedagang di Pasar Randu Kroya, Sipur mengatakan, harga bawang putih saat ini mengalami kenaikan Rp 2 ribu menjadi Rp 34 ribu sampai Rp 36 ribu per kilogram. 

"Bawang merah juga naik sekitar Rp 2 ribu, sekarang jadi Rp 35 ribu per kilogram. Untuk harga bawang memang sejak bulan kemarin juga sudah tinggi. Ini masih belum terlalu turun," kata dia. 

BACA JUGA:Mbekayu Banyumas Dikirim Untuk Pemilihan Putri Otonomi Indonesia

Sipur biasanya kulakan bawang merah dari Kabupaten Brebes dan Jawa Timur. Dalam dua hari biasanya menyetok hingga 1 kuintal bawang merah. 

Sedangkan untuk harga cabai rawit merah saat ini dibandrol Rp 36 ribu per kilogram. Kemudian untuk cabai merah besar Rp 22 ribu sampai Rp 24 ribu per kilogram. 

"Untuk komoditas cabai memang harganya tidak stabil. Bisa naik bisa turun sewaktu-waktu. Tapi untuk cabai rawit merah naiknya saat ini ada Rp 10 ribu sendiri, dibandingkan pekan lalu," jelas Sipur.

BACA JUGA:BPBD Cilacap Fokus Antisipasi dan Penanganan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami

Sementara itu, kenaikan harga juga terjadi pada daging ayam ras. Sudah sepakan harga daging ayam ras belum turun. Bahkan cenderung naik. 

Parni, salah satu pedagang mengatakan, harga per kilogramnya kini Rp 40 ribu. Biasanya, harga daging ayam ras dibandrol Rp 32 ribu sampai Rp 34 ribu per kilogram.

"Hari ini cukup tinggi harga daging ayam ras Rp 40 ribu per kilogram. Soalnya stoknya di pasaran minim tapi permintaan banyak, karena banyak pesanan untuk hajatan dan acara lainnya," ujarnya. 

BACA JUGA:Penyebab Kebakaran Pasar Perja, Api Diduga Berasal dari Korsleting Listrik

Sementara itu, Kabid Stabilisasi Harga DPKUKM Cilacap, Titi Suwarni mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan harga di sejumlah pasar tradisional Cilacap. 

"Bawang putih Indonesia memang masih impor. Kami akan pantau, baik di tingkat produsen dan pasar. Kami harap masyarakat juga bisa belanja dengan bijak," ujarnya. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: