Dengan Gempuran Era Digital, Rumah Lenggger Banyumas Masih Diminati Jadi Lokasi Riset

Dengan Gempuran Era Digital, Rumah Lenggger Banyumas Masih Diminati Jadi Lokasi Riset

Mahasiswa sedang interview Pengelola Harian Rumah Lengger, Rabu (24/5). Pengelola berharap ada tindak lanjut dari lembaga pendidikan setelah dari Rumah Lengger.-fijri Rahmawati/Radarmas-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Rumah Lengger yang berada di komplek Banyumas Kota Lama Banyumas, kerap menjadi lokasi riset atau penelitian dari lembaga pendidikan.

Salah satu pertanyaan yang jamak dilontarkan dari para periset ke Pengelola Harian Rumah Lengger adalah tentang tantangan eksistensi lengger.

Pengelola Harian Rumah Lengger, Sirwan menyampaikan, salah satu tantangan yakni generasi muda kecenderungan lebih menyukai budaya asing. Terlebih di era digital.

BACA JUGA:Semua MTs di Banyumas Miliki SK Pelaksana Kurikulum Merdeka

"Misalnya, generasi muda lebih senang main tiktok dari pada nonton yang tradisional seperti lengger," ujar Sirwan kepada rombongan mahasiswa dari Universitas Jenderal Soedirman, Rabu (24/5).

Seni Lengger Diminati Warga Negara Asing

Suara sumbang terhadap pertunjukan seni lengger juga masih dijumpai. Contohnya, ketika penyelenggara hajatan menggelar hiburan lengger.

"Nanggap, kok, lengger. Kata-kata seperti itu menjadi tantangan bagi pelaku seni lengger," imbuh Sirwan.

BACA JUGA:Siswa MAN 2 Banyumas Raih Medali Perunggu KoSSMI Bidang Robotik 2023

Bahkan, ketika Rumah Lengger membuka kelas online. Sirwan membeberkan peminat asal Banyumas minim. Justru, kebanyakan peserta dari luar wilayah Banyumas hingga luar negeri.

Padahal, seni tradisional Lengger Banyumasan telah mendapatkan pengakuan sebagai warisan budaya tak benda. Rumah Lengger berupaya keras untuk eksistensi lengger.

BACA JUGA:Bupati Minta Pengobatan dan Pendidikan Dasar ABK Gratis di Banyumas

"Berharap lembaga pendidikan yang datang ke Rumah Lengger ada follow up. Tindak lanjut setelah riset. Misalnya, acara kampus menampilkan lengger. Sehingga, warisan budaya tak benda ini bisa terus lestari," papar Sirwan.

Sirwan berpesan kepada generasi muda supaya jangan pernah malu dengan budaya sendiri. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: