Hasil Evaluasi Arus Mudik dan Balik Dua Simpang di Banyumas Perlu Tambahan ATCS

Hasil Evaluasi Arus Mudik dan Balik Dua Simpang di Banyumas Perlu Tambahan ATCS

Seorang anak bermain dengan ayahnya saat menunggu pemberangkatan bus Balik Mudik Gratis di Terminal Bulupitu Purwoekerto (28/4/2023). Ratusan Pemudik peserta mudik gratis kembali ke Jakarta menggunakan 24 bus, 12 bus dari Kemenhub dan 12 bus dari Pemprov -Foto Dimas Prabowo / Radar Banyumas -

PURWOKERTO  - Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas Agus Sriyono, melakukan evaluasi selama masa arus mudik dan balik lebaran tahun ini. Salah satu yang menjadi bahan evaluasi adalah, penambahan fasilitas ATCS untuk beberapa titik seperti di Simpang Patikraja dan Kaliori saat arus mudik dan Balik di Kabupaten Banyumas.  

"Ada beberapa titik perlu mendapat perhatian. Pertama yang menjadi masalah masih dikendalikan dengan personel. Harapannya busa diatur dengan ATCS," kata dia. 

Rekayasa lalu lintas menggunakan ATCS selain lebih praktis juga lebih efektif. Ia mengatakan, berkaca dari penerapan ATCS yang ada di kota saat lalu lintas tengah padat bisa mengurai ribuan kendaraan. 

"Kalau ada ATCS bisa dikendalikan. Lebih kontinyu," tuturnya. 

Sedangkan, untuk pengaturan lalu lintas secara manual dengan personel di lapangan kurang memberikan dampak signifikan. Menurutnya pengaturan lalu lintas dengan personel bersifat hanya memindahkan antrean kendaraan saja. 

Arus Mudik dan Balik di Kabupaten Banyumas 

"Untuk kebutuhan ATCS di simpang jalan nasional memang mendesak," paparnya. 

Oleh karena itu, tahun ini pihaknya mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk pengadaan ATCS di dua simpang tersebut. Ia berharap, usulan tersebut bisa terealisasi agar pengaturan lalu lintas saat arus mudik dan balik bisa lebih efektif. 

"Satu Simpang 1,5 miliar. Cukup efektif untuk membantu. Kita sudah usulkan ke pusat," terangnya. 

Sepanjang masa mudik lebaran kemarin pihaknya mencatat ada 53 ribu kendaraan yang masuk ke Kabupaten Banyumas. Dengan jumlah kendaraan yang begitu banyak, diperlukan fasilitas yang memadai untuk mengatur arus lalu lintas. 

"Harus menjadi prioritas. Didukung fasilitas yang memadai. Kemarin ada tren H+2 itu antrean luar biasa. Pertama semua kendaraan keluar. Hari H pertama silahturahmi ke keluarga inti. Selanjutnya keluar untuk berwisata," pungkasnya. (aam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: