Variasi Bentuk Ketupat Warnai Bada Kupat Desa Watuagung

Variasi Bentuk Ketupat Warnai Bada Kupat Desa Watuagung

Warga di Desa Watuagung kenduri Bada Kupat, Sabtu (29/4) di Masjid Al-Hikmah. Setiap warga kreatif membuat beraneka bentuk ketupat.-fijri Rahmawati/Radarmas-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Warga di Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, khususnya di lingkungan RT 3 RW 3 menggelar tradisi Bada Kupat, Sabtu (29/4) di Masjid Al-Hikmah.

Budaya Bada Kupat atau Lebaran Ketupat dihelat pada Idul Fitri di hari ke delapan.

Terhitung setelah enam hari puasa Syawal.

BACA JUGA:Jateng Jadi Provinsi Berkinerja Terbaik Nasional

"Setiap warga membuat beraneka bentuk ketupat," kata Kepala Dusun 1 Desa Watuagung, Nuryadi, Minggu (30/4).

Variasi bentuk ketupat menandakan kreativitas dan keberagaman.

Dalam satu wadah yang dibawa warga antara lain ada ketupat cinta, slamet, dan kunthung.

Pada Bada Kupat, warga berkumpul kenduri.

BACA JUGA:Bertengkar dengan Pacarnya, Wanita Muda Nekat Terjun dari Jembatan Sungai Klawing

Selain ketupat, warga juga membawa aneka sayur, tempe goreng, peyek, dan serundung.

Olahan khas pada selametan tradisional.

"Kupat itu ngaku lepat atau mengaku salah. Sehingga di momen lebaran ini saatnya untuk meminta maaf kepada orang lain," papar Nuryadi.

BACA JUGA:Tak Kuat Menanjak, Bus Pariwisata Terguling di Depan Pintu Masuk Golaga

Kenduri Bada Kupat diikuti warga setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: