MPakinangan dengan Sisa Injet Ada di Museum Wayang Banyumas

MPakinangan dengan Sisa Injet Ada di Museum Wayang Banyumas

Staf Museum Wayang Banyumas membersihkan tlepok atau pakinangan, Selasa (18/4). Pakinangan masih terdapat sisa kapur yang mengeras.-Fijri Rahmawati/Radarmas-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Koleksi non wayang di Museum Wayang Banyumas ini belum banyak yang tahu.

Ada dua tlepok atau tempat pakinangan dengan bentuk yang berbeda.

Adanya koleksi pakinangan, tempat injet digunakan untuk nginang, sebagai potret masyarakat tempo dulu.

BACA JUGA:Tahun Lalu di Menara Teratai, Tahun Ini Bupati Bakal Salat Id di Alun-alun Purwokerto

Nginang adalah tradisi mengunyah daun sirih beserta kelengkapannya.

Antara lain injet atau kapur, buah pinang, tembakau, dan gambir.

"Koleksi tlepok masuk ke Museum Wayang Banyumas pada 2005 silam. Ketika itu, terdapat pengembangan koleksi ke non wayang," cerita Staf Museum Wayang Banyumas, Tri Jono Indra, Selasa (18/4).

BACA JUGA:Peningkatan Lalu Lintas di Wilayah Banyumas Timur Belum Signifikan

Uniknya, pada koleksi tlepok ini masih ada sisa injet atau kapur yang masih melekat.

Injet berwarna putih bahkan sudah mengeras di wadah.

Tlepok menjadi koleksi sebagai sumber edukasi untuk masyarakat yang berkunjung ke Museum Wayang Banyumas.

Bahwa di Banyumas terdapat budaya nginang yang dilakukan oleh orang tua zaman dulu.

BACA JUGA:20 Bus Peserta Mudik Gratis Dari Kemenhub Akan Tiba di Terminal Bulupitu Hari Ini

"Tidak diketahui berapa usia tlepok atau pakinangan itu," imbuh Indra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: