Petani Titip Gabah di Lumbung Pangan Masih Minim

Aktivitas di gedung Gapoktan Ngudi Tani, Rabu (5/4) di Desa Karangpetir, Tambak.-Fijri Rahmawati/Radarmas-
BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pengurus Gapoktan Ngudi Tani Desa Karangpetir, Kecamatan Tambak, mengajak petani yang tergabung dalam kelompok tani untuk menyimpan gabahnya di lumbung pangan.
Sebab, petani yang menyimpan gabah di lumbung pangan masih terbilang minim.
Tercatat baru sekitar enam ton gabah titipan petani di lumbung pangan.
BACA JUGA:Pemdes Pancasan Tegas Tegakkan Kedisiplinan Perangkat
"Padahal kapasitas lumbung pangan sampai 200 ton gabah," kata Ketua 1 Gapoktan Ngudi Tani, Aziz Al-Mukhson.
Petani titip gabah di lumbung pangan Gapoktan Ngudi Tani tidak ada ongkos sewa.
Sehingga, tidak membebani petani.
Pengelola juga membebaskan petani dalam penjualan gabah.
BACA JUGA:Bertemu Ganjar, Dubes Singapura Bahas Potensi Kerja sama Green Energy Jateng-Singapura
Petani yang menyimpan gabah di lumbung pangan tidak harus menjual ke Gapoktan Ngudi Tani.
Sebab, barangkali petani sudah memiliki langganan menjual gabahnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, Pengurus Gapoktan Ngudi Tani terus sosialisasikan bahwa petani bisa menyimpan gabahnya di lumbung pangan.
"Petani masih beranggapan hasil panen disimpan di rumah lebih marem, lebih puas. Karena nyanding gabah," ujar Aziz.
BACA JUGA:Pengelola Pasar Ajibarang Bakal Keluarkan Himbauan Pada Pedagang Ikan Asin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: