Prabowo ke Yusril: Kalau PBB Kali Ini Tidak Dukung Saya Kebangetan
Prabowo Subianto saat menerima kedatangan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra beserta jajarannya di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, (6/4/2023).--
Radar Banyumas - Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto berharap Partai Bulan Bintang (PBB) akan mendukungnya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hal itu disampaikan Prabowo usai menerima kedatangan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra beserta jajarannya di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Kalau PBB kali ini tidak dukung saya kebangetan," ujar Prabowo dalam konferensi pers yang disambut gelak tawa , Kamis, (6/4/2023).
Prabowo menjelaskan, dia dan Yusril adalah sahabat lama yang sudah saling mengenal sejak 43 tahun lalu. Keduanya juga pernah bekerja sama sewaktu krisis tahun 1998.
Menanggapi hal tersebut, Yusril menjelaskan bahwa pihaknya terbuka untuk bekerja sama dengan semua partai, termasuk Partai Gerindra. Menurut Yusril, tak lagi banyak perbedaan antara partai islam dan partai kebangsaan.
“Tidak lagi banyak perbedaan antara partai Islam dan partai kebangsaan itu. Dan tokoh-tokoh itu pilihan senantiasa terbuka dan saya kira masalah pencalonan presiden dan wakil presiden belum final dibicarakan partai koalisinya. Oleh karena itu, kita ikuti perkembangan proses yang sedang berjalan,” katanya.
Sepakat untuk menjaga persatuan
Prabowo juga menyampaikan keyakinannya terkait demokrasi Indonesia ke depan yang harus diisi oleh kerja sama dan kritik secara baik tanpa perlu saling hujat, caci maki dan ujaran kebencian.
“Saya telah menyampaikan keyakinan saya, bahwa hendaknya demokrasi kita ini bercirikan kekeluargaan. Tidak perlu lagi ada saling caci dan saling hujat,” tegasnya.
Menjawab Prabowo, Yusril berpendapat demokrasi khas Indonesia adalah demokrasi yang mengandung kritik, namun tidak memerlukan kebencian yang mengakibatkan perpecahan.
“Saya sangat bersepakat dengan Pak Prabowo. Demokrasi yang ideal bagi Indonesia adalah demokrasi yang mengandung kritik, tapi kritik itu tidak frontal dan tidak mengandung kebencian yang dapat mengakibatkan perpecahan di tengah-tengah masyarakat,” ujar Yusril.
Dihubungi secara terpisah, Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mengatakan, kunjungan Perindo dan PBB ke Prabowo Subianto pasca-penolakan U-20 dari Ganjar dan PDIP menunjukkan Prabowo telah menjadi magnet. Dia meyakini, akan makin banyak tokoh partai politik yang mendatangi Prabowo dalam beberapa waktu ke depan.
“Kalau melihat konstruksi capres paling potensial, Ganjar dan Prabowo pada mulanya punya porsi yang sama untuk mendapatkan dukungan Jokowi. Tapi, pasca-Ganjar menolak U-20, Jokowi jadi marah kepada Ganjar. Di situlah peta politik berubah dan di situlah Prabowo menjadi magnet,” katanya.
Sebagai informasi, pertemuan Prabowo dan Yusril juga dihadiri sejumlah petinggi Gerindra dan PBB. Yusril didampingi Sekjen PBB Afriansyah Ferry Noor, Wakil Ketua Umum PBB Dwianto Ananias dan beberapa jajaran lainnya. Sementara Prabowo didampingi Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Sektretaris Jenderal Partia Gerindra Ahmad Muzani, dan Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta yang juga Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: