Satu Orang Meninggal Akibat Demam Berdarah di Cilacap

Satu Orang Meninggal Akibat Demam Berdarah di Cilacap

Kepala Dinas Kesehatan Cilacap dr Pramesti Giriana Dewi-RAYKA/RADARMAS-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Saat ini sebagian wilayah Indonesia masuk musim pancaroba atau peralihan musim. Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, mengingatkan masyarakat untuk tetap mewaspadai ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD).

"Saat musim pancaroba biasanya cuaca panas dan hujan bergantian, akan menimbulkan genangan air. Biasanya saat panas terjadi perindukan nyamuk dan berkembangbiak," kata Kepala Dinkes Cilacap, dr Pramesti Giriana Dewi.

Pihaknya pun melakukan upaya untuk menekan peningkatan kasus tersebut dengan menggandeng sejumlah pihak. Apalagi, di tahun 2023 ini sudah ada satu angka kematian akibat penyakit DBD.

"Sampai 11 Maret ini, ada 41 kasus DBD dan satu pasien meninggal. Meskipun saat ini masih ada, tapi tidak ada lonjakan di bulan ini, tidak terlihat lonjakan terlalu tinggi," kata Pramesti.

Menurut Pramesti, tidak menutup kemungkinan kasus demam berdarah akan bertambah, melihat kondisi cuaca yang belum stabil. 

Lebih lanjut dia mengatakan, kunci utama penanganan demam berdarah adalah melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). 

"Ciri khas DBD di pemukiman padat penduduk. Tapi sebenarnya itu lebih mudah terorganisir. Kuncinya disitu melakukan PSN," kata dia. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: