Kabupaten Banyumas Peringkat ke 2 Gerakan Tanah atau Tanah Longsor di Jateng, Begini Penjelasan Badan Geologi

Kabupaten Banyumas Peringkat ke 2 Gerakan Tanah atau Tanah Longsor di Jateng, Begini Penjelasan Badan Geologi

Kibar M Suryadana, Penyelidik Bumi Ahli Muda Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral saat melalukan sosialisasi mitigasi bencana di Gedung Graha Bakti Praja Purwokerto, Sabtu (25/2). Ahmad Erwin/Radarmas--

Selain warga di daerah rawan bencana harus mengenal lingkungannya, Kibar juga menuturkan, dapat dibuat tata ruang agar pemukiman warga tidak berada di daerah rawan bencana itu. 

"Dan untuk tata ruang kedepannya pemukimannya menghindari daerah-daerah tersebut, atau kalau mau tetap disitu balik lagi ke kearifan lama, misalnya balik lagi ke rumah kayu dan tidak menggunakan rumah batu," tuturnya. 

Sementara untuk pemicu terjadinya gerakan tanah atau tanah longsor itu, menurutnya masih didominasi oleh air atau hujan.

BACA JUGA:31 Grup Ramaikan Lomba Kentongan Hari Jadi Kabupaten Banyumas ke-452

"Pemicunya salah satunya air dan gempa bumi, gempa itu bisa dari tektonik atapun dari gunung api. Tapi seluruh wilayah di Indonesia hampir 90 persen gerakan tanah itu masih dipengaruhi karena curah hujan, jadi gerakan tanah itu banyak kejadian saat memasuki musim penghujan," pungkasnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: