Ini Risiko dan Juga Biaya Yang Dikeluarkan Jika Mau konversi ke CNG
ILUSTRASI tabung Bahan Bakar CNG-disway.id-
Selain itu, jaringan pengisian CNG masih terbatas di beberapa wilayah, sehingga tidak selalu mudah untuk mengisi bahan bakar tersebut.
Namun demikian, dengan memperhatikan risiko-risiko tersebut dan mengikuti petunjuk pemeliharaan yang sesuai, penggunaan CNG sebagai bahan bakar kendaraan dapat menjadi pilihan yang lebih ramah lingkungan dan hemat biaya.
Oleh karena itu, pemerintah tampaknya mulai serius mempertimbangkan untuk menjadikan CNG sebagai pengganti pertalite.
Direktur Utama PGN M Haryo Yunianto mengatakan, lima tahun ke depan pihaknya menagetkan CNG dijadikan sebagai bahan bakar untuk sepeda motor, kapal nelayan tradisional, dan kendaraan roda empat.
BACA JUGA:Taman Botani Baturraden Dilaunching 24 Desember 2022
“Kami proyeksikan, program ini akan mengoptimalkan pemanfaatan SPBG milik Pertamina yang dibangun menggunakan dana mandiri dan APBN,” kata Haryo saat Webinar Kedaulatan Energi.
“Ada 35 SPBG untuk direaktivasi secara bertahap. Saat ini sudah 3 unit di Semarang yang telah direvitalisasi,” imbuhnya.
Haryo menjelaskan, bahwa CNG ini nantinya akan memiliki tabung dengan ukuran 14 x 53 cm.
BACA JUGA:Harga Naik dan Turun, Stok Komoditas Bahan Pokok di Purbalingga Diklaim Aman
"Ukuran tersebut sudah diperhitungkan sehingga cukup ringkas jika ditempatkan secara aman di sisi kiri dan kanan kemudi," terangnya.
Selain itu, kata Haryo, tabung CNG yang akan digunakan dibuat dari bahan baja dengan standard keselamatan yang tinggi.
Kapasitan tabun ini 2.5 liter setara premium (lsp). Dalam sekali pengisian penuh memiliki daya jelajah hingga 100 km.
BACA JUGA:145.000 Penduduk Purbalingga Masuk Kategori Miskin, Ini Upaya Pemkab
“Komposisi utama CNG untuk sepeda motor adalah metana yang bersih dan beroktan tinggi mampu memberikan manfaat performa mesin yang baik dan gas buang yang ramah lingkungan,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: