Sedang Semangat, Pintal Benang Sutera Attakas Harus Mandeg Sementara Akibat Keterbatasan Bahan Baku
![Sedang Semangat, Pintal Benang Sutera Attakas Harus Mandeg Sementara Akibat Keterbatasan Bahan Baku](https://radarbanyumas.disway.id/upload/52077c74fba70595025c3bdf9f35e784.jpg)
Perajin pemula melanjutkan belajar memintal benang sutera attakas di rumah Tri Yuliani di Desa Tanggeran, Selasa (25/10) lalu setelah mengikuti pelatihan. (Fijri/Radarmas)--
BANYUMAS-Pemintal benang sutera attakas pemula di Desa Tanggeran Kecamatan Somagede sementara waktu mandeg. Sebab terkendala ketersediaan bahan baku cocon atau kepompong.
"Bahan baku cocon belum ada lagi untuk dipintal oleh pemintal pemula," kata Ketua Kelompok Perajin Tenun Desa Tanggeran Mudiono, Rabu (14/12).
Pemintal pemula sedang bersemangat untuk mengasah kemampuan memintal benang sutera attakas. Kebanyakan perajin sudah menguasai teknik pemintalan.
Ketersediaan bahan baku cocon dapat melatih kemampuan perajin untuk memintal. Sehingga, hasil pemintalan benang dapat memenuhi standar atau layak dikomersilkan.
Pemintal pemula membawa pulang alat pintal benang sutera attakas yang dipinjami oleh Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Agar memudahkan dan efektif dalam belajar pintal.
Perajin tenun Tri Yuliani menambahkan di rumahnya menjadi tempat latihan pintal benang sutera attakas. Ada dua pemintal pemula yang tekun belajar.
"Satu alat pintal dibawa pulang oleh perajin untuk melancarkan latihan, biar lebih gampang. Tapi, saat ini sedang tidak memintal, belum ada bahan bakunya lagi," imbuh Tri Yuliani.
Sutera attakas menjadi harapan baru bagi warga di Desa Tanggeran. Pemintal pemula kebanyakan ibu rumah tangga yang berkeinginan untuk menambah penghasilan untuk kesejahteraan keluarga. (fij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: