Sukses Jalankan Program, PMI Banjarnegara di Kunjungi IFRC Jenewa Swiss dan PMI Pusat
KUNJUNGAN : Sejumlah pengurus PMI Banjarnegara menerima kunjungan IFRC Jenewa Swiss dan PMI Pusat. Doc Pujud Radar Banyumas --
BANJARNEGARA - PMI Kabupaten Banjarnegara mendapat kunjungan dan tamu istimewa dari International Federation of Red Cross and Red Crescend (IFRC) Jeneva Swiss dan PMI Pusat.
Kunjungan yang dilaksanakan pada 23-24 November 2022 tersebut merupakan rangkaian dari pencapaian program yang telah dilakukan oleh PMI Banjarnegara dalam rangka penanganan krisis kesehatan, Jumat (25/11).
BACA JUGA:Ditutup Total Jalan Nasional di Jatilawang, Arus Lalu Lintas Kendaraan Dialihkan
Kasub Publikasi dan Dokumentasi Biro Humas PMI Pusat Aulia Arriani mengatakan kunjungan tersebut merupakan agenda sekaligus study dalam rangka penelitian dan dampak pelibatan masyarakat dan akuntabilitas dalam bidang kesehatan.
"Penelitian dilakukan oleh kantor pusat IFRC di Jenewa Swiss dalam bidang kesehatan yang dilakukan oleh sejumlah perhimpunan nasional," ujarnya.
BACA JUGA: Pengumuman! Jalan Nasional di Jatilawang Ditutup Total Sampai Rabu Depan
Lebih jauh dia menjelaskan, PMI menjadi salah satu objek yang dipilih oleh IFRC untuk melakukan penelitian pelibatan masyarakat dan memiliki dampak yang dapat dilihat berdasarkan program yang dijalankan.
"Indonesia merupakan satu dari beberapa negara yang dipilih dalam objek penelitian tersebut dan mengerucut pada dua lokasi yakni Kota Bogor dan Kabupaten Banjarnegara," lanjut Ola.
BACA JUGA:Curi Dua HP, Warga Asal Purbalingga Dibekuk Unit Resmob Polresta Banyumas
Pihaknya menjelaskan, selain Indonesia di benua Asia beberapa negara yang menjadi tempat penelitian yakni Guatemala (Amerika), Georgia (Eropa), Guinea dan Malawi (Afrika).
Secara rinci pihaknya menjelaskan, alasan dipilihnya Banjarnegara dijadikan lokasi penelitian karena telah berhasil melakukan project yang nyata dalam menggerakkan pelibatan masyarakat dalam penanggulangan Covid-19 dan sentra Vaksinasi.
"Banjarnegara ada tim Sibat yang luar biasa yakni desa Lawen dengan kekompakan tim nya dapat melakukan capaian program percepatan respon penanggulangan Covid-19 berbasis masyarakat," tegasnya.
Ditambahkan, di Banjarnegara sebetulnya ada 2 desa penerima program serupa yakni bersama Sibat Desa Sokaraja, Kecamatan Pagentan.
"Namun berdasarkan template dan ketentuan teknis serta arahan dari IFRC proses penelitian dilaksanakan di desa Lawen bersama Tim Sibatnya dikarenakan capaian pada kegiatan sentra vaksinasi," pungkas Ola.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: