Peringati Hari Anak Nasional, Ganjar Kumpulkan Ribuan Anak di Magelang
Ribuan anak-anak bergembira bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.-AJI BUSTOMI UNTUK RADARMAS-
MAGELANG, RADARBANYUMAS.CO.ID - Ribuan anak-anak bergembira bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Mereka bernyanyi dan menari bersama dalam acara puncak peringatan Hari Anak Nasional Kota Magelang di Stadion Moch Soebroto, Sabtu (12/11).
Salah satu isian acara yang menarik perhatian Ganjar adalah flashmob bareng sambil menyanyikan lagu Jo Kawin Bocah. Bercermin pada flashmob itu Ganjar mengajak orang tua dan guru untuk terus mendampingi anak-anak dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Bukan cuma sebagai orang tua atau guru semata, tapi juga sebagai sahabat yang bisa menjadi tempat mereka mencurahkan perasaan.
"Anak-anak kita butuh perlindungan, kasih sayang dan butuh tempat nggemblok. Tempat mereka mencurahkan seluruh perasaan terhadap semua persoalan," kata Ganjar.
Dalam acara yang dihadiri ribuan anak-anak itu, Ganjar melihat kebahagiaan dan keceriaan disana. Ganjar juga sempat berdialog dengan sejumlah anak-anak dan mereka memperlihatkan keceriaan itu.
"Mereka ini anak-anak luar biasa. Mereka sangat menyayangi temannya, gurunya, orang tuanya. Lihat mereka happy semuanya dan tentu kita sebagai orang tua, guru dan masyarakat harus terus menemani," jelasnya.
Pemberian ruang untuk berekspresi lanjut Ganjar juga penting dilakukan. Anak-anak harus mendapat tempat yang menarik agar mereka bisa belajar dan bermain dengan nyaman.
"Tentu kita harus ajari, dampingi dan berikan contoh agar anak-anak mengikuti. Maka disini pentingnya pendidikan, pentingnya sekolah yang menyenangkan," terangnya.
Ganjar menyadari, kasus pembulyan bahkan kekerasan pada anak di lingkungan sekolah masih terjadi. Semua pihak harus bekerjasama untuk mengatasi problem itu dengan memberikan suri tauladan yang baik.
"Sekali lagi, kalau didampingi dan diberikan contoh, anak-anak akan ikut. Saya titip ke bapak ibu guru, jadikan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan, bukan tempat membully, menindas, bahkan tempat penyiksaan. Kalau antar teman baik, gurunya baik maka tiap hari anak akan rindu ke sekolah," pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: