Harga Kedelai Naik Terus, Perajin Tahu Pasrah

Harga Kedelai Naik Terus, Perajin Tahu Pasrah

Perajin tahu menggunakan kayu bakar untuk merebus air agar menghasilkan uap, Rabu (9/11). Uap untuk memanaskan bubur kedelai dalam proses pembuatan tahu. Fijri/Radarmas--

BANYUMAS-Komoditas kedelai nyaris setiap hari mengalami kenaikan harga. Hal tersebut berimbas pada perajin tahu.

Perajin tahu Asep menuturkan pada Rabu (9/11) satu kilogram kedelai Rp 14 ribu. Naik Rp 100 dari hari sebelumnya.

BACA JUGA:Ternyata, Banyumas Disebut Masuk 10 Kabupaten dengan Biaya Hidup Terendah di Indonesia, Ini Kata Wabup

Meski nominal kenaikan harga kedelai terlihat kecil. Perajin tahu membeli dalam jumlah banyak. Sehingga, dampaknya sangat terasa.

"Harga kedelai naik terus. Perajin tahu, hasil jualan hari ini untuk beli kedelai lagi tombok. Karena harganya sudah lain," jelas Asep.

BACA JUGA:Diperpanjang Dua Kali, Pembangunan MPP Purbalingga Akhirnya Putus Kontrak, Ini Sebabnya

Meskipun demikian, Asep tetap produksi tahu. Omset tahu juga tidak dikurangi.

Pasrah saja, terus berusaha, dijalani. Dari pada menganggur, lebih bingung lagi," ujar Asep.

BACA JUGA:Ternyata Pemeran Video Kebaya Merah Dapat Orderan Dari Luar Negeri, Segini Tarifnya

Perajin dalam memproduksi tahu tidak hanya memikirkan bahan baku kedelai. Ada unsur lain yang juga mengalami kenaikan harga. Seperti kayu untuk membakar tungku, biaya transportasi dan lainnya.

Sehingga di tingkat perajin tahu, permasalahan yang dihadapi lebih komplek.

BACA JUGA:Ternyata Pemeran Video Kebaya Merah Dapat Orderan Dari Luar Negeri, Segini Tarifnya

"Kalau pedagang di pasar, tinggal membeli ke perajin tahu. Begitu juga dengan konsumen, tinggal memilih mau beli tahu atau yang lain," tutup Asep. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: