Pandemi Bikin Tersendat, Guru Bahasa Jawa: Kini Harus Jaga Generasi Agar Tidak Kehilangan Jati Diri

Pandemi Bikin Tersendat, Guru Bahasa Jawa: Kini Harus Jaga Generasi Agar Tidak Kehilangan Jati Diri

Sunardi menerangkan seperangkat gamelan kepada siswanya, Jum'at (4/11) di Museum Wayang Banyumas. -Fijri/Radarmas---

BANYUMAS-Dua tahun pembelajaran secara online terdampak pandemi corona virus. Penguatan budaya lokal tersendat.

Pandemi melandai, Guru Bahasa Jawa SMA Muhammadiyah Sokaraja Sunardi Mulyo Atmojo mengajak siswanya kelas XI belajar di komplek Pendopo Kecamatan Banyumas.

BACA JUGA:Penghentian Siaran Televisi Analog di Purbalingga Belum Jelas

Sunardi menuturkan kegiatan bukan dalam rangka projek kurikulum merdeka. Melainkan pengenalan terhadap budaya lokal.

Tidak dipungkiri, kata Sunardi, bahwa belum semua siswanya mengetahui tentang budaya Banyumasan. Sehingga, penting untuk datang langsung ke lokasi.

BACA JUGA:Aneh Tapi Nyata, Wasroh yang Hilang Di Hutan Akhirnya Pulang, Ini Kisah Misteriusnya

"Minimal siswa mengetahui, mengenal budaya sendiri. Agar generasi tidak kehilangan jati dirinya sebagai orang Jawa Banyumasan," papar Sunardi, Jum'at (4/11).

Komplek Pendopo Kecamatan Banyumas menjadi tujuan belajar. Sebab, menurut Sunardi cukup lengkap.

BACA JUGA:Tabrakan Maut Minibus Vs Truk di Jalan Raya Lumbir, Satu Penumpang Meninggal Dunia

Dari cerita rakyat yakni Raden Joko Kaiman, Sumur Mas dan lainnya. Hingga, keberadaan Museum Wayang Banyumas yang memiliki banyak koleksi wayang dan non wayang.

Sunardi ketika berada di Museum Wayang Banyumas telaten menjelaskan koleksi ke siswanya yang berebut tanya. Siswa juga menyimak dan mendokumentasikan koleksi.

BACA JUGA:Tabrakan Maut Minibus Vs Truk di Jalan Raya Lumbir, Satu Penumpang Meninggal Dunia

"Dua tahun pandemi, siswa tidak bisa berkunjung ke komplek pendopo untuk belajar. Sekarang dimulai lagi," tutup Sunardi. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: