Mdpl Rendah, Desa Buniayu Rencanakan Maskot dengan Pilih Tanaman Alpukat Introduksi
Anak-anak di Desa Buniayu asyik mengikuti kegiatan perawatan alpukat, Minggu (30/10) dalam rangka membangun maskot desa penghasil alpukat. -Agus untuk Radarmas---
BANYUMAS-Mdpl merupakan salah satu yang dipertimbangkan ketika tanam komoditas hortikultura. Sebagai upaya agar hasil maksimal.
Pemerintah Desa Buniayu Kecamatan Tambak sedang membangun ketahanan pangan melalui penanaman alpukat. Jenis alpukat adalah tanaman introduksi.
"Tanaman introduksi yang cocok ditanam di mdpl rendah seperti Buniayu, hanya 18-24 mdpl," kata Sekretaris Desa Buniayu Agus Supriyadi, Minggu (30/10).
BACA JUGA:Bupati Banyumas Lantik Petugas Panwaslu Kecamatan
Tanaman introduksi yaitu mendatangkan varietas baru dari luar daerah. Buniayu menanam bibit dua varietas alpukat, miki dan aligator.
Dalam rangka mewujudkan Buniayu sebagai maskot desa penghasil alpukat. Maka bibit yang telah ditanam beberapa waktu lalu dilakukan perawatan.
Diantaranya tambal sulam tanaman alpukat yang mati. Meski tidak banyak, perlu diganti.
BACA JUGA:Besok, Trans Banyumas Berbayar, Pelajar dan Lansia Masih Gratis, Ini Tarifnya
Tambal sulam menggunakan sisa bibit alpukat yang masuk dalam karantina. Antara lain karena bibit ada yang belum siap ditanam, mengalami rontok dan lainnya.
"Kebetulan habis ikut bimtek juga. Perawatan tanaman alpukat sebagai tindak lanjut," tutup Agus.
BACA JUGA:Pembangunan GOR Indoor Purbalingga Digelontor Tambahan Dana Rp 185 Juta, Untuk Apa Saja?
Diharapkan dalam waktu empat sampai lima tahun ke depan. Maskot Buniayu sebagai desa penghasil alpukat sudah terealisasi. (fij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: