Cerita Tiap 10 Menit Tanah Turun 1 Cm, Bencana Tanah Bergerak Desa Siwarak, Sebanyak 202 Jiwa Mengungsi

Cerita Tiap 10 Menit Tanah Turun 1 Cm, Bencana Tanah Bergerak Desa Siwarak,  Sebanyak 202 Jiwa Mengungsi

ISTIRAHAT : Warga Siwarak di pengungsian sedang istirahat, Rabu (26/10).-Foto AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS -

PURBALINGGA - Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Purbalingga, sejak Selasa (25/10) sampai Rabu (26/10). Sembilan lokasi terindetifikasi mengalami bencana dengan kerusakan beragam.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, Muchammad Umar Faozi menjelaskan, sembilan lokasi itu ada di wilayah Kecamatan Karangreja, Bobotsari, Karangmoncol, dan Karangjambu. Semua didominasi bencana tanah longsor, banjir dan tanah bergerak.

"Paling banyak pengungsi di Desa Siwarak Kecamatan Karangreja, sebanyak 202 jiwa. Sampai Selasa malam kemarin, bantuan sementara sudah kami berikan dan kondisi terbaru dilakukan kembali asesment," rinci Umar.

BACA JUGA:Terkuak, Sepasang Kekasih Kasus Pencurian di Pasar Karanglewas Sudah Beraksi di 20 TKP Berbeda

Lebih lanjut dikatakan, semua bencana yang terjadi dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi dengan jangka waktu panjang.

"Update kejadian gerakan tanah Desa Siwarak. Hasil pantauan terakhir pukul 07.00 WIB, setiap 10 menit ada penurunan tanah sekitar 1 centimeter,"

Melihat kondisi itu, menurutnya wilayah tersebut menjadi berbahaya untuk ditempati penduduk. Sehingga, sementara warga diungsikan sembari menunggu perkembangan lebih lanjut.

Hingga Rabu (26/10) kemarin, warga Siwarak masih bertahan di pengungsian, yaitu di 3 TPQ desa setempat. Mereka mendapatkan bantuan makanan, kelengkapan selimut dan kasur serta layanan medis.

BACA JUGA: Trans Banyumas Berbayar per 31 Oktober, Jauh Dekat Rp 3.900

Warga dibantu relawan dan BPBD juga sudah memindahkan barang-barang di rumah yang ditinggalkan dan dibawa ke rumah kerabatnya. Termasuk ternak, perabotan rumahtangga dan lainnya. 

“Kami sudah koordinasi dengan PLN untuk memperbaiki jaringan listrik yang terputus total,” tambahnya.

Atas peristiwa tersebut, Pemerintah Desa Siwarak mendesak Pemkab Purbalingga untuk melakukan relokasi permanen pemukiman warga terdampak. Pertimbangannya lokasi tersebut sudah tidak bisa ditempati karena lahan membahayakan.

Kepala Desa Siwarak, Suratman mengatakan, pihaknya memiliki lahan milik desa di dekat lapangan seluas kurang lebih 1 hektar. Lokasi itu bisa digunakan untuk pilihan relokasi.

Ia meminta relokasi permanen. Artinya bukan hanya usai kejadian dan dibangun hunian sementara. Namun pindah semua secara total dan desa sudah siap memfasilitasi lahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: