Banjir di Bendung Julang Sumpiuh, Sedimen Sampai Tutup Pintu Bendung

Banjir di Bendung Julang Sumpiuh, Sedimen Sampai Tutup Pintu Bendung

UPTD PU Wilayah Sumpiuh gerak cepat kuras bendung untuk mengairi areal persawahan di tiga desakelurahan, Selasa (18/10). -Foto UPTD untuk Radarmas--

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID -Sedimen di hulu Bendung Julang memasuki dan mulai menutup pintu intik. Sehingga, berdampak pada tersendatnya aliran air ke saluran untuk 26 hektare areal persawahan di wilayah tiga desa/kelurahan yakni Selanegara, Kradenan dan Sumpiuh.

Mantri Pengairan UPTD PU Wilayah Sumpiuh Teguh Dumadi menyampaikan petugas bendung menggali sedimen terlebih dahulu setiap kali akan mengairi sawah.

BACA JUGA:Duh, Warga Sawangan Ajibarang Sering Serang dan Ajak Duel Tetangga, Ini Endingnya

Oleh karena itu, mendesak dilakukan kuras bendung.

"Ketinggian sedimen sudah 2,5 meter. UPTD melakukan kuras bendung agar aliran air ke saluran kembali lancar," kata Teguh, Rabu (19/10) di kantornya.

BACA JUGA:Oknum Guru SMA yang Diduga Hamili Siswi SMK di Purbalingga Ternyata Menyerahkan Diri

Sedimen meningkat dipicu oleh banjir yang terjadi di Bendung Julang. Tercatat dalam beberapa waktu terakhir sudah empat kali banjir.

Banjir membawa lumpur dan sampah. Material tersebut berkumpul di hulu bendung.

BACA JUGA:Resmi, Trans Banyumas Berbayar 31 Oktober, Ini Besaran Tarifnya

Sementara itu, UPTD juga mencatat dari total areal persawahan.

Sepuluh hektare diantaranya petani sudah tanam padi usia tiga puluh hari setelah tanam.

BACA JUGA:Nongkrong di Jam Pelajaran, 14 Pelajar Dijaring Satpol PP CIlacap

"Sepuluh hektare lainnya sedang pengolahan tanah dan sisanya yang enam hektare masih bero. Sehingga, petani saat ini sedang membutuhkan pengairan dari bendung," rinci Teguh.

Sedimen bendung juga diambil oleh warga setempat untuk mengurung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: