Tumpang Sari, Petani Milenial : Cabai Merah Keriting Dongkrak Pendapatan

Tumpang Sari, Petani Milenial : Cabai Merah Keriting Dongkrak Pendapatan

Petani milenial mengecek kondisi cabai, Jum'at (7/10). Musim penghujan rawan terhadap tanaman. Foto Fijri/Radarmas--

BANYUMAS-Petani milenial komoditas sayuran atau hortikultura harus pandai memanfaatkan lahan.

Sehingga, ada pendapatan ketika sayuran sedang dalam fase tidak panen.

Petani milenial Suherman (29) asal Kebarongan Kecamatan Kemranjen menuturkan penting untuk menanam sayuran dengan sistem tumpang sari.

"Keutungan dari tumpang sari, petani mendapatkan penghasilan lain dengan memaksimalkan lahan yang tersedia," kata Suherman, Rabu (12/10).

BACA JUGA:Sampai Pagi Ini, Banjir Tujuh Titik dan 15 Titik Longsor Kembali Landa Banyumas

Suherman bersama temannya menanam sayur tumpang sari dengan cabai merah keriting. Dalam beberapa waktu terakhir komoditas cabai merah keriting moncer.

Sehingga dari cabai merah keriting dapat mendongkrak pendapatan. Di tengah mahalnya harga pupuk dan obat-obatan.

"Cabai merah keriting tidak dijual ke pengepul Pasar Induk Kroya. Dipasarkan di sekitar wilayah sendiri," kata Suherman.

BACA JUGA:Tidak Ingin Bertanggung Jawab, Remaja Disumbang Yang Setubuhi Pacarnya Hingga Hamil 8 Bulan Dibekuk Polisi

Sementara itu, hasil survei harga sembako oleh Pengelola Pasar Sumpiuh. Komoditas cabai merah keriting mengalami kenaikan harga.

Pada Rabu (12/10) satu kilogram cabai merah keriting di tingkat pedagang Rp 50 ribu. Harga satu minggu yang lalu, cabai merah keriting Rp 43 ribu. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: